SIG Berikan Pelatihan Menjahit dan Beternak di Gresik dan Rembang

Foto: Istimewa
UMKM mitra binaan SIG di Rembang, Jawa Tengah mengikuti pelatihan pertanian terpadu.

 

Gresik l lampumerah.id – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui program SIG Mandiri, menggelar pelatihan menjahit pakaian wanita dan anak di Kabupaten Gresik dan pelatihan pertanian terpadu di Kabupaten Rembang.

Kegiatan ini sebagai upaya peningkatan produktivitas bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di sekitar wilayah operasional Perseroan.

Pelatihan menjahit pakaian wanita dan anak, diikuti 16 ibu rumah tangga dan anggota PKK Kelurahan Singosari Kecamatan Kebomas Gresik mulai Senin (29/3) hingga Jumat (2/4).

Materi pelatihan metode teori, demonstrasi dan praktik menjahit. SIG juga memberikan 16 mesin jahit tipe 23 pola jahitan, kepada para peserta.

Sedangkan di Kabupaten Rembang, pelatihan diberikan untuk 40 UMKM peternakan. Pelatihan di Auditorium Fave Hotel Rembang, berlangsung Rabu (7/4) dan Kamis (8/4).

Materi yang diberikan, cara budidaya sapi, domba, ayam serta pengolahan limbah ternak menjadi bio gas.

General Manager of CSR SIG, Edy Saraya mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud kontribusi nyata SIG bagi masyarakat dalam upaya peningkatan ekonomi, terutama masyarakat sekitar perusahaan.

“SIG berharap pelaku UMKM dapat meningkatkan kualitas produk, lebih kreatif serta terus berinovasi, demi menjaga kelangsungan usahanya terutama dimasa pandemi Covid-19,” kata Edy Saraya.

Syamsuddin, mitra binaan sektor peternakan SIG asal Desa Lodan Kulon, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang mengatakan, Rembang memiliki potensi besar dalam hal peternakan, karena didukung oleh potensi alam yang baik.

Melalui pelatihan ini, jelas kian mendukung upaya peternak dalam memaksimalkan potensi tersebut.

“Banyak ilmu yang kami dapat, seperti membuat pakan ternak alternatif, merawat hewan ternak yang baik serta cara mengolah kotoran ternak menjadi kompos yang dapat menambah penghasilan. Semoga dengan adanya pelatihan ini ke depan, pengelolaan ternak hewan lebih produktif,” ujar Syamsuddin. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *