Smart Precision Farming Ternyata Sudah Dikembangkan Petrokimia Gresik Sejak 20 Tahun Lalu

GRESIK | lampumerah.id – Program Smart Precision Farming yang saat ini dikembangkan berawal dari program precision farming, yang sudah diinisiasi Petrokimia Gresik sejak tahun 2000 lalu, ditandai terciptanya pupuk NPK dengan formula yang dapat dikostumisasi sesuai kebutuhan tanaman.

“Kita pioneer pupuk NPK sejak lebih dari 20 tahun lalu, sudah bisa menghasilkan pupuk NPK dengan formula yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan umum unsur hara tanaman,” ujar Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo saat menerima Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo yang meninjau persiapan Program Smart Precision Farming, Kamis (9/11).

Lebih lanjut, Dwi Satriyo mengatakan, program precision farming berikutnya dikembangkan Petrokimia Gresik tahun 2005 dengan menciptakan pupuk organik granul Petroganik untuk mengantisipasi berkurangnya kandungan organik tanah.

Pupuk ini, juga mendukung program Pemupukan Berimbang yang disosialisasikan Pemerintah untuk pertanian berkelanjutan.

“Tahun 2010, kita mengembangkan pupuk hayati berbahan aktif mikroba, untuk mengefektifkan penggunaan N dan P agar penyerapan oleh tanaman semakin optimal,” ujar Dwi Satriyo.

Tahun 2015, Petrokimia Gresik mengoptimalkan layanan precision farming dengan menghadirkan Mobil Uji Tanah (MUT) yang mampu menganalisa tingkat kesuburan tanah.

“Petani cukup membawa sampel tanahnya, dalam waktu singkat sudah bisa mengetahui kandungan yang ada di tanahnya, sehingga petani bisa menggunakan pupuk yang presisi sesuai dengan kebutuhan. Dan tentunya layanan ini gratis,” ujarnya.

Tahun 2021 sebelum program precision farming dikembangkan menjadi Smart Precision Farming, Petrokimia Gresik melahirkan pupuk NPK Phonska Alam.

Selain itu, Petrokimia Gresik juga memiliki data kesuburan tanah yang didokumentasikan dalam buku berjudul “Pertanian Presisi: Status Kesuburan Tanah”. Buku yang diluncurkan pada acara puncak ulang tahun ke 51 Petrokimia Gresik.

Terakhir di tahun 2023, Petrokimia Gresik mengembangkan pupuk berteknologi nano, yang akan menjadi produk baru dan pertama kali dikembangkan di Indonesia.

Dalam program ini, Petrokimia Gresik memanfaatkan teknologi drone yang dilengkapi dengan IoT untuk mengaplikasikan pupuk nano dan mengambil data geo-spasial, soil test kit untuk mengukur unsur hara tanah, serta teknologi Normalized Difference Vegetation Index (NDVI).

“Smart Precision Farming dapat menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi pertanian Indonesia, sehingga budidaya pertanian dapat dilakukan dengan cara lebih efektif, efisien dan presisi. Hasilnya pun lebih optimal sehingga pendapatan petani meningkat, dan menarik minat generasi muda Indonesia,” ujar Dirut Dwi Satriyo..(san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *