Foto: Adi Agus Santoso
Kasek Beri Avita Prasetya MPd saat menyerahkan hadiah bagi pemenang fun game saat penutupan MPLS.
GRESIK | lampumerah.id – Sebanyak
320 siswa baru SMPN 1 Gresik di Jl Jaksa Agung Suprapto, yang terbagi dalam 10 ruang kelas mulai kelas 7A hingga 7J, telah usai mengikuti program Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang diadakan Senin (18/7) – Rabu (20/7).
Kepala SMPN 1 Gresik Beri Avita Prasetya MPd mengatakan, kegiatan MPLS yang dipandu Dinas Pendidikan (Dispendik) berjalan baik dan lancar. Sehingga peserta didik bisa merasakan keseruan, kehangatan, bersama suasana baru.
“Sesuai dengan Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016, prinsipnya MPLS adalah kegiatan untuk mengenalkan anak pada lingkungan sekolah, pendidik, sarana prasarana sekolah, budaya di sekolah karena setiap sekolah memiliki karakteristik wilayah yang berbeda-beda,” ujarnya, Rabu (20/7).
Ditambahkan Beri, hal yang penting dalam MPLS, adalah membentuk karakter diri anak-anak agar memiliki prinsip yang kuat dan baik. Makanya, siswa baru dibekali dengan pemahaman tentang bahaya narkoba yang materinya langsung BNN Gresik.
“MPLS memang seharusnya dapat menjadi fase pembelajaran yang menyenangkan, bagi siswa baru dalam memasuki sekolah barunya. Makanya di hari terakhir kegiatan MPLS kita buat fun game, agar anak-anak memiliki kesan istimewa,” tandasnya.
Hal itu dimaksudkan, agar selama MPLS semakin membuat siswa baru jatuh cinta terhadap sekolah barunya. Sehingga outputnya adalah, aktivitas belajar-mengajar dapat berlangsung lebih menyenangkan.
“Kami berharap rangkaian MPLS, dapat menjadikan siswa baru mengenali potensi dirinya, sekaligus menjadi motivasi untuk menjadi pelajar yang pintar, tangguh serta cerdas dalam berbagai hal,” kata Beri
Sebagai Kasek yang baru, Beri mengaku telah melihat adanya potensi luar biasa dari ratusan siswa barunya tersebut.
“Dari 320 siswa baru, 24 orang diantaranya ternyata lolos uji petik jalur prestasi sehingga bisa diterima di sini karena Tahfidz (penghafal Al Qur’an),” ujar Beri.
Berdasar itulah, dirinya bakal membuka semacam tes bagi siswa baru untuk mencari 8 siswa lagi yang hafal Qur’an.
‘Kalau sudah mendapatkan delapan siswa lainnya, maka saya akan membuka kelas Tahfidz yang berisi 32 siswa,” tegasnya.
Tujuan dibuatnya kelas tahfidz, lanjut Beri, agar sekolah yang dipimpinnya bisa melahirkan generasi Qur’ani yang pada akhirnya menjadikan siswa SMPN 1 Gresik memiliki jiwa yang berakhlakul karimah. Sebab, Gresik telah dikenal sebagai Kota Santri dan Kota Wali.
“Untuk menunjang itu semua, kami juga menerapkan budaya kebersihan kepada para siswa dengan membuat motto “Pantang Pulang Sebelum Kelas Bersih Tujuannya untuk menjadikan anak-anak terbiasa dengan kebersihan maupun kedisiplinan,” kata Kasek yang asli kelahiran Gresik. (san)