GRESIK | lampumerah.id – Guna menjaga kontribusi sektor pertanian, Pemerintah terus menjaga ketersediaan pupuk baik subsidi maupun nonsubsidi.
Pemerintah memiliki keberpihakan tinggi terhadap petani, salah satunya melalui program subsidi pupuk yang setiap tahunnya dialokasikan sekitar Rp 25 triliun untuk membantu petani mendapatkan pupuk dengan harga terjangkau.
Bahkan pada tahun 2024, Pemerintah berencana menambah alokasi subsidi pupuk sebesar Rp 14 triliun agar semakin banyak petani yang mendapatkan pupuk bersubsidi.
Tidak sampai di situ, Pemerintah juga mempermudah mekanisme penebusan pupuk bersubsidi hanya dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) agar bisa dimanfaatkan petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, tidak hanya menyediakan pupuk bersubsidi kepada petani, Pemerintah menjamin ketersediaan pupuk nonsubsidi.
“Pemerintah melalui Pupuk Indonesia, memastikan ketersediaan pupuk di seluruh Indonesia, baik itu pupuk bersubsidi maupun nonsubsidi. Pemerintah membantu memperoleh pupuk dengan mudah guna mendukung program percepatan musim tanam pada awal tahun 2024,” ujar Dwi Satriyo.
Hingga 31 Desember 2023, ketersediaan pupuk bersubsidi dan pupuk nonsubsidi tercatat 1.744.302 ton, atau setara 236 persen dari ketentuan minimum stok yang ditetapkan Pemerintah. Rincian stok terdiri dari pupuk bersubsidi 1.215.280 ton dan pupuk non-subsidi sebesar 529.022 ton. (san)