GRESIK | lampumerah.id – Penerapan inovasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) atau safety di bidang penjualan komersial Petrokimia Gresik, adalah untuk melindungi konsumen melalui ketersediaan pupuk berkualitas di saat musim tanam.
Ketersediaan pupuk di saat petani membutuhkan akan berdampak pada peningkatan hasil panen dan kesejahteraan petani.
“Dengan inovasi K3, Petrokimia Gresik dapat memitigasi potensi resiko yang ada. Proses perusahaan dalam menghasilkan produk berkualitas, untuk petani juga semakin terjamin,” tegas
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo.
Apalagi dalam tahun 2023 ini, kata Dwi Satriyo, Perusahaan mendapat tanggung jawab paling besar dalam penyaluran pupuk bersubsidi di antara anggota holding Pupuk Indonesia. Yaitu sebesar 3.123.354 ton atau hampir 40 persen, dari total alokasi pupuk bersubsidi yang dialokasikan Pemerintah.
Dwi Satriyo mengungkapkan, jika dalam beberapa program K3 Petrokimia Gresik juga melibatkan masyarakat sekitar, seperti di pelaksanaan Bulan K3 beberapa waktu lalu. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kolaborasi yang sinergis dengan masyarakat sekitar dalam bersama menjaga ketahanan pangan nasional.
“Kesadaran K3 tidak hanya dibangun Petrokimia Gresik untuk karyawan, tapi juga bagi masyarakat sekitar, sehingga penerapan K3 semakin optimal,” pungkas Dwi Satriyo. (san)