Sidoarjo l Lampumerah.id – Sampah dan banjir menjadi permasalahan yang mendapatkan atensi khusus dari Pemkab Sidoarjo. Karena sampah sungai di Sidoarjo menjadi dangkal dan mengakibatkan banjir.
Jika untuk mengatasi pendangkalan sungai, hanya mengandalkan, Dinas saja untuk normalisasi sungai. Tentu kurang maksimal untuk menjangkau seluruh wilayah Sidoarjo. Belum lagi sarpras di dinas juga masih terbatas.
Dari situlah Pemkab Sidoarjo mewacanakan untuk melakukan pengadaan alat berat Ekskavator di masing-masing kecamatan. Rencana itupun mendapatkan respon baik dari Komisi C DPRD Sidoarjo. Dan jika eksekutif menghendaki pengadaan, maka harus satu paket yakni Ekskavator dengan operator, supaya tidak sia-sia, program pengadaan itu.
Anggota Komisi C DPRD Sidoarjo, Nur Hendriyati Ningsih, mengatakan pengadaan alat berat jenis ekskavator ini, sangat dibutuhkan warga Sidoarjo. Untuk mengatasi pendangkalan sungai. Bila tidak segera direalisasikan pendangkalan itu akan mengakibatkan banjir tiap tahun di Sidoarjo. Dan pengadaan ini harus satu paket.
“Selain alat berat, juga dibutuhkan SDM yang mengoperasikan termasuk dalam hal perawatan,” terangnya, Rabu (28/04/21).
Masih kata Nur Hendriyati, bahwa rencana pengadaan alat berat jenis ekskavator itu. Untuk mempercepat normalisasi pendangkalan sungai di Sidoarjo. Komisi C DPRD Sidoarjo pada tahun 2020 sudah direkomendasi pengadaan itu. Namun entah kenapa pihak eksekutif membatalkan program pengadaan itu.
“Tahun lalu sudah kami Anggarkan, namun dicoret,” ungkap Nur Hendriyati.
Lanjut Nur Hendriyati, jika memang nantinya mau ada, pengadaan alat berat lagi. Maka pihaknya, mengharuskan, pengadaan itu harus satu paket dengan SDM operator dan perawatannya.
“Agar pengadaan alat berat yang tidak murah itu, tidak sia-sia,” jelasnya.
Jangan sampai alat berat yang harganya mahal itu, justru cepat rusak atau berkarat karena perawatan yang kurang baik. Wacana pengadaan ekskavator di tiap kecamatan itu, cukup baik karena menunjang percepatan normalisasi sungai.
Sehingga sungai – sungai di Sidoarjo tidak banyak pendangkalan ataupun penuh sampah.
“Otomatis masalah banjir di Sidoarjo sedikit banyak juga akan berkurang,” paparnya.
Karena selama ini masalah sungai memang kerap menjadi keluhan masyarakat. Terutama jika musim hujan. Selain pendangkalan, warga juga mengeluhkan banyaknya eceng gondok ataupun sampah.
“Jika mengandalkan dari Dinas saja untuk normalisasi sungai tentu kurang maksimal untuk menjangkau seluruh wilayah Sidoarjo. Belum lagi sarpras di dinas juga masih terbatas,” tutupnya.