Lamer | Jakarta – Ribuan pasien Corona di China membuat tim medis terpaksa pakai popok dewasa. Tak ada waktu kencing, juga ogah buka-tutup pakaian pelindung semacam astronot itu.
Pakaian pelindung untuk tim medis itu namanya hazmat. Seluruh tubuh anggota tim medis yang memakainya, tertutup rapat. Tidak ada celah virus masuk.
Dikutip dari Daily Mirror, tim medis di sana menuturkan, pakaian itu membutuhkan waktu lama untuk bisa dilepaskan.
Jadi, kalau mereka ke toilet, bakal kehabisan waktu merawat pasien Corona yang jumlahnya ribuan.
Seorang dokter di Rumah Sakit Union Wuhan di Weibo, China, mengatakan, mereka memakai popok untuk orang dewasa demi mempersingkat waktu.
Jadi, itu semacam pampers bayi. Cuma, ukurannya untuk orang dewasa.
“Kami tahu bahwa pakaian perlindungan ini mungkin adalah hal terakhir yang kami pakai. Kami tak bisa membuang-buang waktu,” ucapnya dilansir Daily Mirror, Minggu (26/1/2020).
81 Tewas
Presiden China, Xi Jinping menyatakan, China terancam menghadapi ‘suasana sedih’ yang sudah merenggut kegembiraan perayaan Tahun Baru Imlek Sabtu (25/1/2020).
Sebabnya, virus dengan kode 2019-nCov (Novel Coronavirus 2019) itu sudah merenggut nyawa 81 orang, di mana sebagian besar korban terpusat di Provinsi Hubei.
Dengan lebih dari 2.700 sedang dirawat di beberapa RS di sana.
Hingga saat ini, terdapat 13 negara termasuk Negeri “Panda” yang mengumumkan kasus positif Corona.
Di antaranya adalah AS, Australia, Kanada, hingga Vietnam.
AS melalui Kementerian Luar Negeri menuturkan berencana mengevakuasi warganya menggunakan pesawat carteran keluar dari Wuhan, kota yang menjadi asal penyebaran virus Corona.
Pernyataan yang sama juga disuarakan Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas.
Sementara Jepang juga memikirkan opsi mengeluarkan warganya dengan jalur darat.
Virus tersebut menjadi perhatian dunia karena disebut mirip Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) yang membunuh ratusan orang pada 2002-2003.
Indonesia Was Was
Sementara itu, hingga saat ini belum ada larangan penerbangan menuju dan dari China ke Indonesia, kecuali dari dan ke Kota Wuhan.
Kementerian Kesehatan RI menyarankan ke warga Indonesia untuk tidak berpergian sementara ke China untuk mengindari penularan virus Corona.
Tampak, bahwa pemerintah Indonesia was was menghadapi fenomena Corona.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Anung Sugihartono mengatakan, virus Corono bisa dicegah asal tidak didekati.
“Tidak ada travel banned dan travel warning, tapi travel advisories supaya kalau tidak sakit, jangan dekat-dekat ke tempat penyakit,” kata Anung Sugihartono.
“Sebanyak apapun (virus Corona), kalau kita nggak ketemu ya nggak akan sakit,” lanjut Anung Sugihartono di Kementerian Kesehatan RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (27/1/2020).
Ia mengingatkan, sampai saat ini belum ada kepastian cara penularan virus corona. Sebab virus ini masih baru.
Cara yang paling tepat saat ini adalah mengindari virus tersebut.
Selain tidak mengunjungi pusat virus, cara menghindari bisa juga tidak bersentuhan dulu dengan orang sakit yang dapat menularkan virus, misalnya menggunakan masker.
Situasi terkini Pasar Seafood Huanan di Wuhan yang ditutup total. Sebelumnya
“Penularan virus corona belum diketahui. Tapi diduga lewat kontak langsung, udara. Kalau yang batuk bisa pakai masker. Kalau di dekat orang batuk, kita melindungi diri,” kata Anung Sugihartono.
Terkait wabah pneumonia akibat virus corona yang terjadi di Wuhan, banyak yang menyerang saluran pernapasan sehingga gejalanya bisa berupa batuk kering sampai berat, demam kemudian sesak.
Langkah antisipasi paling tepat saat ini adalah menjaga imunitas tubuh, kebersihan, dan kesehatan. (*)