Bekasi | Lampumerah.id – Masih ingat toillet seharga Rp. 196 jt yang sempat viral di media online dan Elektronik beberapa bulan lalu. Kini kembali dipertanyakan oleh sejumlah Mahasiswa yang tergabung Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Bekasi, menuntut tranparansi soal anggaran Toilet mewah.
Aksi unjuk rasa Mahasiswa GMNI digelar didepan Kantor Bupati Bekasi, Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi,” pada Senin (05/04/2021). Siang
Pembangunan infrastruktur memang diperlukan dalam dunia pendidikan namun bila pembangunan tersebut hanya dijadikan oleh pihak yang bermain-main dalam anggaran daerah justru hal tersebut menimbulkan sebuah persoalan yang tidak bisa dianggap biasa.
Dalam hal yang terjadi di Kabupaten Bekasi adanya pembangunan toilet seharga Rp. 196 jt dilingkungan sekolah yang dianggap tidak masuk akal dalam hal anggaran.
APBD 98 Miliar yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Bekasi cukup besar dalam proyek Pembangunan 488 Toillet disetiap SDN dan SMP, Yang berada dikabupaten Bekasi.
Satu Toillet dianggarkan Rp.196 juta dengan fasilitas didalamnya, yaitu WC jongkok dua Unit, westafel, keran wudhu, tempat cuci tangan dan urinoir tempat buang air kecil.
Rudi Widodo Kepala bidang internal dan eksternal dari Mahasiswa GMNI mengatakan, menilai melihat dana sebesar itu untuk digunakan membuat toilet yang minimalis sangatlah tidak masuk akal. Ia meminta DPRD Kabupaten Bekasi Dari komisi III dan IV supaya melakukan evaluasi terkait anggaran Toilet yang cukup fantastis,”lanjutnya
Ia juga meminta Bupati Bekasi mengevaluasi pejabat terkait dalam hal anggaran yang cukup fantastis untuk proyek Pembangunan Toilet yang sangat mewah tersebut.
“saya meminta keterbukaan dalam anggaran pembangunan toilet mewah di Kabupaten Bekasi,”pungkasnya.