Lamer | Jakarta – Video pendaki mesum di tenda, menyebar. Viral di sosmed sejak Sabtu (8/22020) pagi sampai Minggu (9/2/2020) sore ini.
Dalam video, tampak tenda warna merah-kuning sedang dikerubuti beberapa pemuda.
Itu tenda berkapasitas dua orang dewasa. Tertutup, tapi bergoyang-goyang. Juga terdengar suara pria-wanita di dalamnya. Suara mencurigakan mesum.
Lantas, para pemuda itu membuka paksa tenda.
Ternyata di dalamnya memang ada pria dan wanita muda. Penghuni tenda kaget. Reflek, mereka menutupi tubuh dengan selimut.
Sejoli penghuni tenda ternyata masih telanjang.
Video penggerebekan ini kemudian viral di media sosial.
Video tersebut beredar begitu cepat di media sosial seperti twitter, dan instagram sejak Sabtu (8/2/2020) pagi sampai Minggu (9/2/2020) sore..
Di stu tampak penghuni tenda pria mengenakan celana dalam.
Sedangkan wanitanya tidak tampak. Tapi, ada gundukan tertutup selimut.
Kemudian si penggerebek menarik selimut itu. Maka, tampaklah bagian bawah si wanita, masih telanjang bulat.
Si wanita telanjang kemudian kembali menarik selimut menutupi tubuhnya. Si pria juga menutupi tubuh ceweknya.
Si cewek menangis, dan si laki-laki coba menutupi.
Peristiwa itu diduga terjadi di kawasan pegunungan Sumatera Utara. Dari logat bicara mereka.
Hingga kini video tersebut sudah tersebar di media sosial facebook, instagram, dan twitter.
Bahkan video tersebut sudah diunggah beberapa akun youtube.
Ada beberapa akun twiter dan instagram yang sempat menunggah video itu, kini sudah menghapusnya.
Ada juga akun yang mengunggah video itu, namun sudah disensor gambar maupun suara (percakapannya).
Belum diketahui siapa yang merekam video tersebut.
Setelah viralnya video mesum di gunung tersebut, banyak pendaki gunung yang mengecam aksi tidak pantas tersebut.
Warganet beramai-ramai mengutuk aksi mesum tersebut, namun juga mengecam aksi penarikan selimut secara paksa, lalu merekam hingga menyebarluaskan video itu tanpa disensor.
Melalui akun twitter, mereka me-retweet cuitan Fiersa Besari di bawah ini:
Akun @babardhi menulis:
“Saya sudah lihat, videonya beredar di fb dan ig. Saya setuju tindakan ketika selimut ditarik, lalu rekaman diupload di medsos itu tindakan yang salah. Tentunya yang mesum di tenda juga jelas-jelas salah,”
“Revenge porn. Mempermalukan manusia yang salah biar dunia tau itu cara paling buruk buat memberi pelajaran. Krisis empati dan tinggi ego” tulis @wdytn_.
Akun @hanyaaksar menulis “Iya bung, itu juga yang saya sesalkan. Mereka memang salah, tapi bukan berarti kita bisa seenaknya menindak dengan cara yang salah juga kan. Sama seperti kolom komentarnya juga, banyak dari mereka berkomentar soal etika, tapi tidak tau cara beretika.”
Akun @Nganumeen menulis “kalo orang ketahuan berzina, lalu dihukumnya dengan cara dipermalukan diarak dalam keadaan telanjang atau disebar luaskan via sosmed, bukankah itu juga termasuk zina? terus yg harus dihukum siapa kalo sudah begini?”
“Iya, setidaknya biarin mereka pake pakaian lengkap dulu, baru dikasih hukuman, misalnya bersihin sampah di gunung, baru di rekam. Klo kaya gini yg berbuat, yg gerebek, yg ngerekam sama2 salah.” tulis akun @Annhaq2.
Kita sebagai manusia pasti pernah melakukan kesalahan.
Aksi penarikan selimut dan merekam kemudian disebarkan dimedia sosial juga tindakan yang salah. (*)