Tangerang | Lampumerah.id – Ating, wanita lanjut usia (lansia), dapat mempunyai tempat tinggal layak. Kini, dia tinggal di Panti Sosial Pemerintah Kabupaten Tangerang.
Panti Sosial beralamat di Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang.
Sebelumnya, sejak ditinggal suami meninggal dunia, dia tinggal di pos ronda. Sejumlah orang membuatkan Ating pos rondo untuk tempat tinggal.
“Sebelumnya saya tinggal di pos ronda, mencari limbah plastik botol minum dijual untuk kebutuhan hidup,” ujar Ating, pada Jumat (10/9/2021).
Selama menempati pos ronda itu, dia merasa sepi. Kini, dia dapat bernapas lega karena dapat menempati salah satu kamar di Panti Sosial.
“Betah di sini, makan, minum kopi dan sesekali membersihkan halaman di panti sosial ini,” kata Nenek Ating.
Nasib serupa dialami Rama Aditya, balita yang ditinggal oleh orang tua. Rama tumbuh sehat di Panti Sosial karena dirawat dan dijaga dengan baik oleh pengasuh panti sosial bernama Nisfatul.
“Ibu Rama setelah melahirkan melalui operasi secar sudah tidak ingat kepada anaknya. Ibu Rama mengalami gangguan jiwa lalu pulang ke Bogor,” ucap Nisfatul.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat mengatakan kondisi di Panti Sosial Pemkab Tangerang terus dimaksimalkan untuk menjaga dan merawat para ODGJ dan PMKS yang ada di Kabupaten Tangerang.
“Saat ini sudah ada 14 orang kami rawat, salah satunya Nenek Ating dan Rama. Tempat tinggal, makan dan minumnya kami jamin sesuai amanat Undang-undang,” ungkap Ujat.
UPTD Rehabilitasi PMKS yang beralamat di wilayah Kecamatan Jayanti ini memiliki 24 kamar.
Setiap kamarnya memiliki fasilitas tempat tidur, kamar mandi dan perlengkapan lainnya, areanyapun luas dan ada penjagaan yang ketat dan pengasuh yang setiap harinya melayani mereka.
“Setiap kamar dihuni dua orang, dengan fasilitas penerangan, penjagaan dan pengasuh yang setiap harinya melayani,” tutur Kadis Sosial Kabupaten Tangerang ini.
Sementara, saat meninjau Panti Sosial, Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Maesal Rasyid mengecek dan menyapa kondisi para penghuni panti.
Sekda menyapa Nenek Ating, Rama dan juga penghuni lainnya.
Dirinya merasa terenyuh ketika melihat Rama dan rekan-rekan penghuni panti.
Menurutnya dalam kondisi apapun, pemerintah harus hadir di tengah-tengah masyarakat, terlebih mereka yang mengalami depresi, gangguan jiwa atau ODGJ dan PMKS.
“Mudah-mudahan dengan kita rawat di sini mereka bisa kembali normal, dan juga bersosialisasi,” papar Maesyal.
“Tetapi sepanjang belum bisa bersosialisasi, kita akan menjamin terkait dengan asramanya, tempat tidur dan makannya,”.