Warga Depok Corona, Curhat Begini…

Lamer | Jakarta – Warga Depok,wanita ST (31) dan ibunya MD (64) dinyatakan positif corona. Kini mereka dirawat di RS Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Ternyata, ST protes dan curhat di grup Whatsapp (WA).

ST protes, karena pemberitaan media massa tentang dirinya dan orang Jepang, dia katakan, tidak benar.

Ketika nomor HP ST dihubungi, tidak ada nada sambung. Sedangkan rumahnya di Ketika nomor HP dia dihubungi, tidak tersambung. Sedangkan, rumahnya di Perumahan Studio Alam Indah, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, kosong. Rumah itu diberi garis polisi, tertutup.

ST protes di grup WA, sekaligus mengirimkan foto dirinya dan ibundanya, MD, Dia minta agar foto itu tidak disebarkan, tapi sudah dia sebarkan sendiri di grup WA.

WA berisi curhatan ST, setelah ia dan ibunya diberitakan berbagai media karena positif corona.

ST menceritakan kronologis dia dinyatakan mengidap virus asal Wuhan tersebut dari awal hingga akhir.

ST mengaku ia sama sekali tak mengenal warga Jepang tersebut. Tapi, benar, bahwa pada 14 Februari 2020 di berada di Paloma Bistro, Menteng, Jakarta Pusat. Karena dia bekerja di situ, sebagai host.

Berikut isi pesan WA dari ST, campuran bahasa Indonesia dan Inggris:

Halo semua. Saya Sita yang dikabarkan positif corona. Yes, yang fotonya barusan disebarkan di grup ini.

Maaf daritadi siang saya ga komen apapun krn saya bingung sekali. Saya lihat di TV soal saya dan ibu saya positif corona. Dan juga baca di berbagai grup whatsapp dengan inisial saya maupun ibu saya, juga alamat lengkap rumah saya.

Alhasil sampai rumah saya masuk berita krn banyak sekali media mendatangi dan menyebarkan data yg tidak akurat.

Kejadiannya adalah saya batuk dan demam dr tgl 16 feb 2020 dan sejak itu ga keluar rumah. Hari kamis lalu krn masih sakit saya ke rs mitra keluarga depok dan di info bahwa saya bronchopneumonia dan ibu saya tifus.

Kami saat itu masih tidak ada pikiran apapun meskipun dirawat.

Kemudian hari Jumat lalu ada teman saya yg kalian pasti kenal juga, nelpon saya dari Malaysia untuk memberi info bahwa ada orang Jepang yg positif corona per 26 feb 2020 dan dia ke amigos kemang tgl 14 feb 2020 dan ke paloma (tempat saya host) tgl 15 feb 2020.

Demi keamanan dan kesehatan nasional, saya info ke dokter agar saya diperiksa karena itu saya di isolasi dari hari Minggu.

Saya bahkan sampai sekarang tidak tahu dan tidak kenal orang Jepang ini siapa. I just happen to be in the wrong place at the wrong time.

Kenapa saya ga info apapun di grup? Karena saya bingung sampai sekarang tidak ada satu dokterpun yang nyamperin untuk menjelaskan apapun ataupun memberi lihat hasil tes saya.

(Maksud ST, dia selaku pasien berhak tahu: diagnosis, kondisi, dan anjuran medik. Itu diatur dalam Undang-undang)

I did what i can by giving the contacts of my family and closest friends dan mereka sudah dihubungi oleh dinas kesehatan dan dibawa untuk diambil samplenya juga untuk memastikan virus tidak tersebar.

I did what i can for everyone and i would appreciate it if you would not spread my picture like this.

You have no idea how stressed i am right now being isolated, seeing news about:

Myself my mother and my house without any explanations.

Reading broadcast messages about me.

Having people finding out my social media and my family’s.

Also people spreading pictures of my family and i.

So i would appreciate it if people i know of, who are in the same group as me, would respect my privacy and help me get through this instead of putting more stress in my head by spreading my pictures.

I am in good hand in isolation and i will be here until i am negative covid-19.

Thank you everyone for your understanding. And to those of you who were at amigos kemang on 14 feb 2020 and paloma on 15 feb 2020.

I’d suggest you all get tested because its always better to be safe than sorry. Thank you all.” (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *