Serang,Banten | Lampumerah.id – Kembali, sebanyak 3 pelaku peneror warga di Perumahan Griya Permata Asri (GPA), Kelurahan Dalung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Provinsi Banten, diringkus pagi tadi, jam pukul 06.00 WIB.
Hampir setiap hari, terutama saat menjelang malam hingga pagi, warga di perumahan GPA mengaku sangat takut akan keselamatan keluarga, terutama keselamatan anak-anak mereka.
Dikatakan Suwendi warga Blok D2, hampir setiap hari warga menemukan ular sanca dan biawak. Bahkan hari ini, saya menangkap ular sanca sepanjang 4 meter, didalam kandang ayam saya.
“Siang ini, Sabtu (27/4/2024) pukul 14.00 WIB, saya menangkap biawak sepanjang 1 meter didalam rumah warga Rt 03, dan tadi pagi pukul 06.00 WIB, saya juga menangkap ular sanca sepanjang 4 meter, dan pada Jumat (26/4/2024) sore kemarin, saya juga menangkap biawak panjang 1 meter di pekarangan rumah saya,” ujar Suwendi mantan Rw 04 Perumahan GPA.
Wendi menjelaskan, hampir setiap hari, pagi siang atau malam, warga yang berada di 6 blok di Perumahan GPA, yakni Blok A sampai F, sering menemukan keberadaan ular sanca dan biawak yang selama ini memangsa kucing piaraan warga dan ayam.
“Dalam satu minggu bisa 2 sampai 3 kali warga menangkap ular sanca dan biawak ukuran besar. Binatang peneror keselamatan warga ini, umumnya kami temukan di saluran perumahan warga, di teras rumah warga, dan di kandang ayam,” katanya.
Ditempat yang sama, Ketua Rt 02 Rw 04, Abu Hanipa (60), membenarkan keberadaan hewan ular dan biawak di Perumahan GPA, yang terjadi sejak marak virus covid 19 tahun kedua.
“Saya berharap, pemerintah dapat turun langsung atau datang langsung ke tempat kami untuk memberikan pemahaman kepada warga, tentang bagaimana cara pemusnahan sarang dari pada kedua hewan yang sudah sangat meresahkan kami, warga di GPA,” terang Wendi.
Abu Hanipa menambahkan, keberadaan ular sanca dan biawak di Perumahan GPA, sejak tiga tahun terakhir sejak tahun 2021. Bahkan dijalur utama Perumahan GPA ada warga yang melihat ular sanca sepanjang 6 sampai 7 meter melintasi jalan.
“Disini, sangat banyak anakan ukar sanca dan biawak. Kami, warga sering menemukan anakan ular sanca dan biawak di kamar mandi, ditempat penyimpanan mainan anak, di atas plafon, dan didapur rumah warga ukuran 50 cm sampai 100 cm,” ungkap Abu Hanipa.
Dede (41) warga Blok C2 menambahkan, pernah menemukan ular sanca sepanjang 4 meter sedang melingkar dibadan kucing anggora.
“Waktu itu, ular berhasil saya tangkap. Tapi sayang, kucing anggora sudah mati. Semoga ada pihak dari pemburu ular bisa datang ketempat kami untuk melakukan penangkapan ular dan biawak, juga menemukan sarangnya,” ujar Dede.
(Daeng Yusvin)


