WhatsAp Bos Dihacker, Uang Rp.9,7 Juta Sekejab Berpindah Rekening

Jakarta I lampumerah.id – Kejahatan hacker dengan target korban perempuan terulang kembali.  Kali ini Titin (49 th), seorang warga yang tinggal di Fatmawati, menjadi korbannya. Perempuan berusia baya, Manajer Administrasi sebuah perusahaan laboratorium medis itu pun harus kehilangan uang pribadi senilai Rp. 9,7 juta di rekening dalam sekejap.

Kejadian berawal dari hanphone di tangannya mendadak menerima pesan Whatsup dari nomor seluler Sang Bos yang sangat dikenalnya pada Senin malam seusai rapat di kantor.  Saat dibaca, pesannya; “Ada nggak nyimpan saldo di rekening? Klo ada pinjam bentar,,,besok pagi dikembalikan…” begitu kata Titin dengan menunjukan pesan percakapan WA dari Penjahat di hanpone nya, Senin, (12/4/2021).

Titin tidak tahu kalau nomor Sang Bos tersebut  sudah dihacker pelaku. Padahal di waktu  yang sama bos sudah mengirim pesan WA dan SMS –jika HP nya di hack– melalui nomor satunya.

Ketika pesan dibaca, Titin pun spontan menjawab  “Berapa Mbak?” Si hacker penjahat langsung menjawab “5jt ad? Ok mbak, jawab Titin. Hacker penjahat membalas dengan “bisa tf ke bank cimb niaga 8059087705669994 an dana. Kode bank 022. Klo sudah kabari? Ok siap, Jawab Titin.

Uniknya, setelah mentransfer ke nomor rekening penjahat dan mengirim bukti transfer, Titin belum juga sadar kalau itu pesan WA dari seorang penjahat. Tak lama setelah itu pun si penjahat kembali mengirim pesan, meminta transfer lagi dengan alasan pinjam. Dan Titin kembali merespon dengan bisa mentrasfer hanya Rp. 4,7 juta lantaran saldonya hanya tersisa Rp. 4,8 juta.

Naas pun tidak dapat ditolak.  Dalam sekejab uang Rp. 9,7 juta di rekening miliknya lenyap dan berpindah tangan ke rekning lain milik penjahat, melalui 2 kali transfer. Setelah sadar sudah tertipu oleh hacker melalui pesan WA, Tintin segera melapor ke kantor Polsek Cilandak, Jakarta Selatan. Pihak polres mengatakan sangat sulit melacak pelaku kejahatan seperti yang menimpanya. Masyarakat diharapkan untuk waspada.

Kasus yang menimpa Titin, memang bukan untuk pertama kalinya. Masyarakat seharusnya semakin  peka dan waspada terhadap kejahatan sejenis yang semakin canggih, termasuk melalui pesan WA. Jika tidak memiliki kewaspadaan dan kepekaan diri, maka siapapun berpotensi menjadi korban selanjutnya.

“Agar tidak menjadi korban selanjutnya, masyarakat harus memiliki benteng dan kepekaan diri. Ini pesan sms dari  siapa? Oleh siapa? Untuk apa? dan seterusnya. Lebih baik kroschek dulu. Dilihat dari cara menulis saja, kalau teman atau org dekat pasti tahu. Itu memang dari dia atau bukan?,’’ tukas petugas Polsek Cilandak. esa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *