Jakarta | Lampumerah.id – Kabar meninggalnya mantan Paranormal Kondang Ki Joko Bodo, Selasa, (22/11) menjadi duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Tidak hanya duka, tapi juga meninggalkan ragam cerita dan kenangan bagi orang orang dekat di masa hidupnya.
Perjalanan hidup Agung Yulianto dari seorang Ki Joko Bodo yang kemudian memilih hijra sebagai titik balik spiritual kepada keharibaan Sang Hidup. Terasa lebih tenang dan damai dengan mengakhiri jalan kelam mistik klenik menuju jalan terang keselamtan, hingga akhir hayat
Memulai praktik terawang gaib dan kebatinan untuk solusi jodoh, pekerjaan dan kesembuhan maupun mengobati sakit penyakit dilakukan secara sugestif. Berbekal yakin dengan ilmu seadanya, serta macak paranormal, di luar dugaan pasien dengan permasalahan hidup antusias mengalir datang.
Boleh jadi pasien beroleh manfaat melalui tangan Ki Joko Bodo, meskipun ada juga yang mencak-mencak ngluruk dengan hati membuncah. Alasan klasik, pasien merasa hasilnya tidak sesuai, padahal sudah mengeluarkan kocek tidak sedikit.
Perlu diketahui, saat awal praktik tahun 2002 di daerah Lubang Buaya, Jakarta Timur, setiap pasien harus mengantri dan mendaftar. Biayanya Rp. 275 ribu. Setelah proses penerawangan dilakukan, pasien dikenakan biaya Rp. 700 ribu. Diluar biaya ugo rampi yang bisa mencapai jutaan rupiah. Tergantung kebutuhan dan jenis penyakit pasien. Dalam satu hari praktik rata rata didatangi 40 pasien.
Ada juga pasien yang meluapkan kemarahan dengan membawa oknum aparat dari institusi negara. Baik berseragam coklat maupun loreng hijau. Anehnya, saat dihadapi oleh Ki Joko Bodo, mendadak amarah mereka hilang dan clear.
Namun jika merasa tidak siap, Ki Joko Bodo seperti ketakutan bergegas kabur dari tempat praktik melalui tirai belakang. Panter warna metalik maron bertulis Bintang Reformasi dan seorang driver bernama Kingkang selalu siap perintah dan mengawal Joko Bodo kemanapun pergi. Kinkang sangat dipercaya, karena adik sendiri.
Dari aura penampilan klenik, sudah membuktikan Ki Joko Bodo sangat pintar. Mendukung sugesti praktik pengobatan alternatif dimata para pasien. Satu Ketika, tiba-tiba Joko Bodo keluar dari tempat praktinya. Masih dengan atribut paranormal hitam-hitam. Dengan seluler ditempel ke telinga, sedang berkomunikasi dengan seseorang ditempat lain, entah dimana.
Dari kalimat Joko Bodo saat itu mengatakan bila dirinya sedang lelaku di luar negeri. “….maaf saya sedang tidak di Indonesia. Untuk persiapan ritual kusus, ngerogo sukmo di negeri beruang putih Rusia,’’ jawab Ki Joko Bodo, meyakinkan. Padahal Joko Bodo sedang bersama penulis dan tiga orang wartawan. Tidak jauh dari tempat praktik. Mengapa Joko Bodo mengaku lelaku ritual di negeri Presiden Putin?
“Ada keluarga pejabat barusan telfon, mendadak minta saya datang. Saya nggak bisa penuhi seperti itu. Tapi biar gak kecewa dan tidak terkesan kita murahan, saya bilang saja lagi di Rusia,’’ kata Joko Bodo, saat itu
Sebagai paranormal. Ki Joko Bodo memang tidak bodoh. Ia selalu ramah dan blater dengan wartawan. Seperti tahu betul manfaat membangun relasi dengan kalangan wartawan. Sudah tak terhitung berapa banyak wartawan diajak makandan pulangnya diselipkan sejumlah lembaran ungu dan merah. Terbukti Joko Bodo pintar dan tidak bodo