GRESIK | lampumerah.id – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengapresiasi PT Freeport Indonesia (PTFI) , yang telah menyelesaikan 72,5 persen pembangunan smelter dari target 74,27 persen pada akhir Juni, sesuai dengan linimasa kurva-S dari pemerintah.

Presiden Joko Widodo menegaskan, Indonesia bakal menjadi negara maju karena turunan dari hasil smelter ini akan terintegrasi menjadi barang jadi dengan ekosistem besar, salah satunya ekosistem kendaraan listrik.

“Ke depan kita memiliki daya saing. Smelter merupakan pondasi untuk menjadi negara maju, karena dari yang bertumpu pada konsumsi, sekarang bertumpu pada produksi,” kata Presiden RI Joko Widodo saat meninjau proyek pembangunan smelter milik PTF di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Selasa (20/6).

Sementara itu, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyampaikan, pihaknya terus menyelesaikan beberapa pekerjaan yang mencakup concrete beton smelter, instalasi baja, pembangunan jetty dan wharf pelabuhan, serta pembangunan fasilitas desalinasi.

Pembangunan konstruksi fisik akan selesai pada akhir Desember 2023, kemudian akan melalui tahap pre-commissioning dan commissioning selama lima bulan untuk memastikan seluruh fasilitas berfungsi tanpa kendala dan memulai kegiatan operasionalnya pada akhir Mei 2024.

Capaian pembangunan yang diraih hingga kini tersebut, diakui Wenas, tidak terlepas dari dukungan luar biasa pemerintah, mitra perusahaan, dan putra-putri terbaik bangsa, khususnya masyarakat Gresik.

“Smelter ini akan memungkinkan PTFI untuk mendukung percepatan pengembangan industri hilir, transformasi ekonomi nasional, serta agenda ekosistem kendaraan listrik,” kata Tony Wenas pada kesempatan yang sama.

Pembangunan smelter PTFI ini bernilai 3 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 45 triliun dan hingga saat ini proyek ini telah menghabiskan 2,2 miliar dolar Amerika Serikat atau setara Rp 33 triliun.

Setelah beroperasi penuh, smelter ini akan mampu mengolah konsentrat tembaga dengan kapasitas produk 1,7 juta dry metric ton (dmt) dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun. (san)