JAKARTA | Lampumerah.id, Di tengah derasnya arus digital dan melemahnya minat baca anak, seorang siswi sekolah dasar berusia 10 tahun justru mencuri perhatian dunia jurnalistik Tanah Air. Aisyah Azzahra Waluyo, murid kelas 4 SDN Kalideres 03 Pagi, tampil percaya diri mewawancarai pimpinan Radar Jakarta, Teuku Faisal, di kantor redaksi media tersebut, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (19/11/2025).
Dengan suara yang lantang, rapi, dan penuh keberanian, Aisyah mengajukan 10 pertanyaan mendalam mengenai profesi wartawan mulai dari tugas utama jurnalistik, verifikasi berita, hingga tantangan keselamatan di lapangan. Keberanian itu membuat suasana redaksi mendadak berubah seperti ruang ujian para jurnalis senior.
“Ini luar biasa. Tidak banyak anak seusia Aisyah yang berani bertanya kritis seperti ini, apalagi kepada pimpinan media,” ujar Faisal, yang juga Ketua Pokja PWI Kepolisian Jakarta Barat.
Pertanyaan yang Membuat Pimpinan Media Tertegun
Dalam sesi tanya jawab tersebut, Aisyah menanyakan hal-hal yang biasanya hanya dipertanyakan mahasiswa jurnalistik atau reporter pemula. Di antaranya:
Apa sebenarnya pekerjaan wartawan dan apa yang dilakukan setiap hari?
Bagaimana cara memverifikasi sebuah berita agar tidak hoaks?
Apa tantangan paling berbahaya saat liputan di lapangan?
Mengapa memilih menjadi wartawan?
Sumber berita apa saja yang wajib dicek?
Setiap pertanyaan disampaikan dengan intonasi jelas, struktur bicara teratur, dan rasa ingin tahu yang kuat sesuatu yang jarang dimiliki anak seusianya.
Faisal menjawab dengan lugas. Ia menjelaskan bahwa wartawan bertugas memastikan informasi yang diterbitkan benar, akurat, dan bermanfaat bagi masyarakat. “Kami selalu memverifikasi data dari berbagai sumber. Jika ragu, kami tidak terbitkan,” katanya.
Anak 10 Tahun dengan Rasa Ingin Tahu Tinggi
Aisyah, yang lahir di Jakarta pada 15 Mei 2015 dan berzodiak Taurus, terbukti memiliki karakter kuat seorang komunikator muda: berani, kritis, dan tidak canggung berbicara dengan tokoh penting.
Ia bahkan bertanya: “Apa yang harus dipelajari anak-anak agar bisa menjadi wartawan hebat?”
Faisal menjawab, “Rajin membaca, berani bertanya, suka menulis, dan yang paling penting: jujur. Itu fondasi utama seorang wartawan profesional.”
Keteladanan untuk Anak Indonesia
Kunjungan Aisyah dipuji sebagai contoh nyata bagaimana anak-anak Indonesia dapat tumbuh menjadi generasi yang kritis dan kreatif sejak dini. Keberanian dan kecakapannya berkomunikasi dinilai mampu menginspirasi jutaan anak lain agar tidak takut bertanya dan mengejar cita-cita.
“Harapan saya, anak-anak Indonesia berani menyuarakan kebenaran dan menjadi generasi yang membawa manfaat bagi bangsa,” kata Faisal.
Di akhir kunjungan, Aisyah mengucapkan terima kasih atas kesempatan istimewa itu. Senyum bangganya seakan menegaskan: masa depan jurnalistik Indonesia sedang tumbuh, dimulai dari seorang siswi kecil yang berani mengetuk pintu redaksi.


