Makassar | Lampumerah.id – Chaeruddin Hakim, Kepala Sekolah SMPN 33 Makassar, mengungkapkan selama pandemi Covid-19 ini, ada siswanya yang jadi juru parkir (JUKIR) dan ada juga bahkan yang jadi pak ogah di persimpangan jalan.
“Yang ditemukan itu banyak yang pergi jadi pak ogah, ada juga yang pergi jadi tukang parkir,” ungkap Chaeruddin, Minggu 10 September 2021.
Karena kegiatan belajar mengajar dipusatkan di rumah atau secara jarak jauh menggunakan bantuan internet sehingga banyak peluang bagi mereka untuk melakukan hal tersebut.
Ditambah lagi, karena imbas pandemi ekonomi keluarga jadi terpuruk.
“Bisa jadi begitu, saya tidak tahu apakah faktor ekonomi atau seperti apa,” katanya.
Chaeruddin menceritakan sempat bertemu siswanya saat berbelanja di pasar.
Saat itu dua orang siswanya datang menghampiri.
“Dia lompati saya, saya kaget, langsung dia peluk saya. Kubilang siapa? Dia bilang saya ini pak, muridta, kelas tiga,” ungkapnya.
Chaeruddin sempat menanyakan alasan kedua siswanya nyambi jari jukir.
Dikutip Minggu 10 Oktober 2021, “Saya tanya kenapaki nak jadi tukang parkir, dia bilang bantu bapak cari uang,” jelasnya.
Hal itu membuatnya miris dan memaksa Chaeruddin sempat meneteskan air mata. Esok harinya siswa bersangkutan dipanggil menghadap.
“Siswa itu bilang, lancarji tugasku, dan saya tetapi belajar Pak, teriris-iris hatiku liat itu anak,” tuturnya. Siswa itu bahkan ikut dalam kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang digelar pekan lalu.
Sebagai rasa ibahnya, pihak sekolah memberi bantuan sembako.
Bantuan tersebut sudah rutin diberikan ke siswa kurang mampu dan dilakukan saat kegiatan bakti sosial.
“Ini lah kita sering kumpul-kumpul beras untuk baksos, untuk emergency seperti ini,” tegasnya.