GRESIK | lampumerah.id – Keberhasilan Petrokimia Gresik (PG) meningkatkan produktivitas padi di Timor Leste dari 1,5 – 3 ton menjadi 7,5 ton/hektare, salah satunya berkat adanya Demplot PG.
Direktur Utama PG Dwi Satriyo menambahkan, ada peningkatan signifikan dari hasil demplot di Timor Leste, yaitu sekitar 500 persen.
“Alhamdulillah demplot yang kita lakukan bisa memberikan hasil optimal, yang ditindaklanjuti dengan kerja sama Bisnis Purchase Order Perdana Distributor Timor Agronova yang telah ditandatangani berupa pembelian 18 ton pupuk dan 2 ton pestisida yang dikirim dalam tiga kontainer,” ujar Dwi Satriyo.
Dwi Satriyo menambahkan, demplot di Timor Leste ini menerapkan pola pemupukan berimbang 5:3:2, artinya untuk satu hektare lahan padi mengaplikasikan 500 kg pupuk organik, 300 kg NPK Phonska Plus dan 200 kg ZA Plus.
Selain itu, demplot ini juga dikawal dengan pengendalian hama menggunakan pestisida yang diproduksi Petrosida Gresik, anak perusahaan Petrokimia Gresik.
“Awalnya kita terget 6 ton setiap hektarnya, ternyata teknologi kami mampu menghasilkan 7,5 ton per hektare. Selain itu berkat teknologi PG, penanaman padi di Timor Leste bisa dilakukan sebanyak dua hingga tiga kali dalam setahun dari sebelumnya yang hanya setahun sekali,” tandas Dwi Satriyo.
Direktur Utama Petrosida Gresik, Widodo Heru Sulistyo menambahkan siap mensupport ketahanan dan kemandirian pangan Timor Leste yang dicanangkan tahun 2025.
Sebagai perusahaan pestisida, Petrosida Gresik berperan pengendalian hama dan penyakit dengan menyediakan pupuk hayati dan organik, zat pengatur tumbuh tanaman, benih serta teknologi pertanian yang handal.
“Kami menggunakan kaidah 6T, tepat dosis, tepat mutu, tepat jenis, tepat cara aplikasi, tepat sasaran, tepat waktu aplikasi dapat membantu memaksimalkan hasil pertanian khususnya untuk Timor Leste dan dibuktikan dengan hasil demplot pada hari ini,” pungkasnya. (san))