GRESIK | lampumerah.id – Bupati Fandi Akhmad Yani didampingi Kepala Kantor Bea dan Cukai Wahjudi Adrijianto dan Kepala Administrator KEK Ibnu Sina, melepas ekspor 36,28 ton Copper Foil berkelanjutan PT Hailiang Nova Material di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Kamis (12/9).
“PT Hailiang salah satu bentuk hilirisasi dari supporting PT Freeport Indonesia. Pemerintah Kabupaten Gresik juga memberikan jaminan menjaga ekosistem investasi. Didukung dengan lingkungan produksi yang aman dan kondusif maka akan membawa manfaat khususnya penyerapan tenaga kerja lokal,” kata bupati.
Bupati yang akrab disapa Gus Yani itu mengatakan, ekspor ke China ini mudah mudahan konsisten dan lancar. Hingga Smelter beroperasi, yang nantinya akan diresmikan langsung Presiden Joko Widodo.
Hilirisasi dari PT Freeport Indonesia ini harus terus dilakukan, karena Gresik menjadi investasi dunia sehingga harus membawa manfaat bagi masyarakat di Kabupaten Gresik.
“Salah satunya PT Hailiang melakukan penyerapan tenaga lokal. Karena adanya industri di KEK menjadi harapan masyarakat bisa mendapatkan pekerjaan,” ungkapnya.
Gus Yani optimis, di tahun 2025 Pemda akan melakukan tenaga pendampingan melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), dengan melihat potensi kesempatan kerja. Pelatihan-pelatihan ini akan diberikan kepada anak anak muda di Gresik sesuai kebutuhan atau skill untuk menciptakan SDM yang unggul dan berkualitas.
“Dengan adanya KEK anak muda di Gresik harus menyiapkan mental yang kuat, punya keahlian yang unggul, keterampilan dan bahasa yang cukup membantu. Pemerintah dan perusahaan harus berkolaborasi dan punya sikap peduli untuk bersama sama memberikan manfaat kepada masyarakat,” pungkasnya.
Kepala Kantor Bea dan Cukai Gresik Wahjudi Adrijianto menambahkan, sejak Groundbreaking pada 20 Juni 2023 mudah mudahan meningkatkan nilai tambah serta untuk pemenuhan kebutuhan industri yang semakin meningkat.
“Alhamdulillah nilai ekspor sudah mencapai Rp 38,4 milliar. Kali ini merupakan ekspor keenam kalinya 2 kontainer dengan nilai Rp 5,9 milliar. Ini harus memacu industri lain yang ada di kawasan JIIPE atau KEK Gresik,” singkatnya. (san)