Sidoarjo l Lampumerah.id – Tak terasa Pembelajaran Tatap Muka (PTM), sudah terhenti selama setahun. Terkait wacana pembelajaran tatap muka kembali.Bupati Sidoarjo, Achmad Muhdlor Ali mengaku tak mau gegabah untuk buru-buru membuka kembali. Gerbang sekolah guna melaksanakan pembelajaran tatap muka yang sudah terhenti selama satu tahun akibat pandemi.
Bupati Sidoarjo, Achmad Muhdlor Ali memaparkan jika pihak bicara sebagai seorang pendidik. Maka pendidikan sistem daring jelas tidak efektif. Ia memilih sistem pembelajaran tatap muka lebih efektif.
“Kalau saya yang basicnya pendidik, pendidikan tidak akan efektif kalau tidak tatap muka,” tandasnya pada wartawan usai membuka acara Sosialisasi Bursa Kerja Khusus (BKK) di SMK YPM 8, Rabu (17/03/21).
Meski begitu ia mengaku tak bisa berbuat banyak karena sebagai bupati dirinya terikat oleh hirarki kepemimpinan yang ada di atasnya. “Ada gubernur terus diatasnya lagi ada presiden yang dibantu menteri-menteri,” katanya.
Dan dalam hal ini ada kebijakan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang menyatakan Pemerintah Kabupaten/kota bisa mempertimbangkan pemberlakuan PTM. Jika warna indikator dalam peta sebaran wabah Covid-19 secara nasional sudah berada di zona kuning. “Dan sampai hari ini kita masih orange,” sebut Muhdlor.
Menurutnya, jika gegabah dalam membuat keputusan soal PTM maka ada dua konsekuensi yang harus diterima. Yang pertama adalah Pemkab Sidoarjo bakal dituding menyalahi aturan yang ditetapkan pemerintah pusat.
“Dan yang kedua kita mengambil resiko yang lebih besar,” ujarnya lagi.
Menurutnya yang bisa dilakukan sekarang oleh Pemkab Sidoarjo adalah menggenjot program vaksinasi Covid-19 pada seluruh warga masyarakat termasuk bagi para guru dan tenaga pendidikan lainnya.
Hanya saja saat ini, jatah vaksin yang dikirimkan oleh pemerintah pusat ke Sidoarjo sudah hampir habis meskipun sudah mendapatkan tambahan non kuota pasca kunjungan Menteri Kesehatan ke kota delta beberapa waktu lalu.
“Tapi jatah vaksin kita, sudah hampir habis,” terangnya.
Adapun stok vaksin yang ada saat ini akan lebih diprioritaskan untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap virus corona pada para ulama dan juga imam masjid menjelang datangnya bulan Ramadhan.
“Vaksin sekarang kita prioritaskan pada tokoh agama,” pungkasnya.