Dinkes Surabaya Kuwalahan Dalam Penyediaan Vaksin

Surabaya | Lampumerah.id – Penanganan pemberian vaksin Covid-19 di Surabaya bisa dikatakan cukup lamban. Hal tersebut seperti yang didapat dari hasil pengaduan,

Salah satu adalah aplikator transportasi online PT. Tekhnologi Perdana Indonesia, aplikator yang bergerak dibidang transportasi online berlogo warna kuning ini telah mengajukan kepada Dinas Kesehatan Surabaya untuk dilakukan 200 peserta vaksin.

Pengajuan pelaksanaan vaksin 1 sejak 21 Juni 2021 hingga terhitung 12 Agustus 2021, belum ada kabar gembira kapan akan terealisasi. Seperti yang disampaikan oleh Garry Brumadiadisty selaku Kepala Cabang Surabaya,

“Kami telah mengajukan vaksin untuk tahap pertama sejak bulan Juni 2021 namun belum diberi kabar oleh Dinkes Surabaya,” ujarnya, Jumat (12/8/2021).

Meski tidak ada kabar baik yang diterima pihak aplikator transportasi online ini, pihaknya mencoba mempertanyakan kembali kepada Kantor Dinas Kesehatan Surabaya. Lagi lagi hasil tidak memuaskan yang diterima.

“Saya sudah mempertanyakan melalui telfon dan juga datang ke kantor untuk mempertanyakan, namun petugas Dinas Kesehatan Surabaya hanya memberikan keterangan bahwa masih antri dan menunggu,” tambah Garry Brumadiadisty.

Menurut Garry Brumadiadisty dari pekerjaan yang di jalankan para mitra driver PT. Tekhnologi Perdana Indonesia, merupakan pekerjaan yang secara langsung bersinggungan dengan beberapa penumpang atau pelanggan, sehingga seharusnya pemerintah Surabaya lebih memperhatikan.

mengklarifikasi kepada Kepala Dinas Kesehatan Surabaya, Febria Rachmanita.

Penyebab tidak terealisasinya vaksin tahap 1 yang diajukan oleh PT. Tekhnologi Perdana Indonesia masih belum diutarakan oleh Dinkes Surabaya.

Febrian Rachmanita tidak berkenan memberikan keterangan saat dipertanyakan,

Di waktu berbeda tentang pemberian vaksin tahap 1 yang tidak terealisasi juga diutarakan oleh Drg Inna Maharani selaku Kabid SDK Dinas Kesehatan Provinsi Jatim.

“Kemungkinan stok vaksin yang dimiliki oleh Dinkes Surabaya terbatas,” jawaban singkat yang diutarakan oleh Drg Inna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *