GRESIK | lampumerah.id – DPRD Kabupaten Gresik menindaklanjuti keluhan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) gula merah di Pulau Bawean Gresik Jawa Timur.
Wakil Ketua DPRD Gresik, Lutfi Dhawam mengaku telah berkoordinasi dengan dinas pertanian agar bisa menemukan solusi terbaik, sehingga pelaku UMKM gula merah di Bawean tidak resah.
“Kami bersama Dinas Pertanian Gresik, telah memetakan, dan mendata pohon aren yang sudah tua atau tidak produktif,” ujarnya.
Ditambahkan Dawam, pihaknya juga telah mengusulkan agar dianggarkan dalam pembahasan APBD 2025 untuk pengadaan bibit pohon. Tujuannya agar pelaku UMKM gula aren bisa tetap eksis tidak sampai gulung tikar, karena kesulitan mencari bahan baku.
Apalagi sambung Dawam, UMKM gula merah Bawean sudah mulai merambah pasar nasional. Sehingga harus ada langkah kongkrit dari pemerintah daerah, untuk membantu persoalan yang dihadapi mereka.
Peremajaan pohon aren di Bawean harus segera dilakukan, karena rata-rata sudah berusia tua sehingga tidak bisa berproduksi atau dijadikan gula aren.
“Kami berharap dengan adanya peremajaan pohon aren, pelaku UMKM gula aren Bawean tetap bertahan dan bisa lebih berkembang menjadi lebih baik ke depan,” tandasnya.
Dawam menambahkan langkah yang diambilnya bersama Dinas Pertanian, untuk menyelamatkan keberlangsungan hidup pelaku UMKM gula aren di Bawean.
Apalagi diera kepemimpinan Presiden Prabowo sedang gencar-gencarnya mengkampanyekan pemberdayaan UMKM, sebagai salah satu inisiatif untuk memperkuat pondasi ekonomi masyarakat menengah kebawah.
“Pengadaan bibit pohon aren yang kami usulkan sudah tepat dan sesuai dengan tujuan dari program Presiden. Sebagai bentuk memberikan dukungan yang lebih baik, untuk membantu pelaku UMKM bersaing di pasar lokal maupun internasional,” pungkasnya.