Dukung Ekosistem Pertanian Produktif Petrokimia Gresik Saksi Lahirnya Produk Pangan Di Timor Leste

GRESIK | lampumerah.id –  Petrokimia Gresik berhasil mendukung terciptanya ekosistem pertanian yang produktif di Timor Leste, hingga melahirkan produk pangan di negara yang berusia 23 tahun tersebut.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan dukungan Petrokimia Gresik melalui pendampingan budidaya pertanian dan support pupuk nonsubsidi unggulan Petrokimia Gresik.

Hasil positif dari pendampingan ini mampu meningkatkan produktivitas pertanian di Timor Leste, dari sebelumnya hanya 1,5 – 3 ton per Hektare (Ha) menjadi 8-11 ton/Ha atau terjadi peningkatan antara 3 hingga 5 kali lipat.

Selain itu, budidaya bisa dilakukan dua hingga tiga kali dalam setahun, dari sebelumnya hanya sekali setiap tahunnya.

“Dukungan ini kami berikan setelah Petrokimia Gresik mengutamakan amanah dalam menyalurkan pupuk bersubsidi di dalam negeri. Upaya ini sekaligus menjadi kontribusi Petrokimia Gresik dalam mendukung masyarakat dunia, khususnya di kawasan Asean yang tengah ramai berdiskusi tentang isu krisis pangan,” ujar Dwi Satriyo Annurogo usai menghadiri peluncuran beras nasional perdana Timor Leste, di Dili, beberapa waktu lalu.

Dalam program pendampingan budidaya ini, Petrokimia Gresik menunjuk PT Petrosida Gresik untuk bekerjasama dengan Camara de Comercio e Industria de Timor Leste (CCI LT), mulai Oktober 2023

PT Petrokimia Gresik melalui PT Petrosida Gresik, telah melaksanakan kegiatan pendampingan budidaya di sepuluh titik demplot yang tersebar di wilayah Maliana, Vemase, Los Palos, Manatutu, dan Baucau dengan total luasan 10 Ha.

Budidaya dilakukan menggunakan pupuk nonsubsidi Petrokimia Gresik, selain itu juga mengaplikasikan pestisida, dan bahan organik dari Petrokimia Gresik Grup.

“Dari hasil panen ini, kemudian dilakukan pengolahan oleh CCI LT menjadi produk pangan berupa beras. Dan beras bermerk MANA BOOT ini menjadi produk beras nasional pertama bagi Timor Leste,” ujar Dwi Satriyo.

Ia menambahkan, kerja sama pendampingan ini akan diperluas pada komoditas potensial Timor Leste lainnya, seperti kentang, jeruk dan tembakau. Sehingga produktivitasnya dapat meningkat, dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Untuk menyukseskan program perluasan pendampingan ini, telah dibentuk 13 tenaga aplikator sebagai tenaga agronomis yang akan menjadi ujung tombak di lapangan.

Petrokimia Gresik juga akan mendukung upaya pengembangan sumber daya manusia pertanian di Timor Leste yang andal dan berkualitas, demi terwujudnya kemandirian pertanian setempat,” pungkasnya. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *