Gagas Wisata Religi, Pemdes Ima’an Dukun Berguru ke Yogyakarta

GRESIK | lampumerah.id – Menurut catatan sejarah, Ima’an termasuk salah satu desa yang terbilang tua di wilayah Kecamatan Dukun. Ima’an memiliki banyak leluhur yang mewariskan nilai-nilai luhur, budi pekerti dan berbagai pedoman hidup.

Menurut Kepala Desa Ima’an H. Abdul Rohim, S.Ag, setidaknya ada 6 leluhur yang menjadi cikal bakal lahirnya Desa Ima’an. Mereka adalah Buyut Joko Sunaryo (Keponakan Kanjeng Sunan Kalijaga), Raden Mas Bagus Harun (Santrinya Kanjeng Sunan Giri), Embah Jangkung (Keturunan Bangsawan), Ratu Roro Rosari (Istri Embah Jangkung), Kiai Bosyamya dan Ki Ageng Sumber.

“Alhamdulillah, bersyukur kami memiliki para leluhur desa yang mewariskan nilai-nilai luhur, budi pekerti dan berbagai pedoman hidup dalam menjalani kehidupan hingga saat ini. Berkat perjuangan para leluhur yang telah babad alas inilah, lahir sebuah desa bernama Ima’an,” ungkap Kades Rohim.

Nama Ima’an sendiri menurut para sesepuh desa, berasal dari kata “Ngamak” yang berarti berbondong-bondong, kompak, bersama-sama dalam menjalani berbagai aktivitasnya.

Kekompakan inilah yang membangkitkan semangat Kades Rohim mengajak seluruh perangkat desa, BPD, LPMD, hingga RT dan RW pergi ke Yogyakarta, untuk belajar pengelolaan wisata religi dan budaya,
Sabtu (9/11) – Minggu (10/11).

“Kami ziarah sekaligus belajar, terkait wisata religi ke makam Sunan Pandanaran di Perbukitan Gunung Jabalkat Klaten Jawa Tengah. Kami juga belajar pengelolaan wisata religi dan budaya ke Astana Giri Bangun, Masjid Raya Sheikh Zayed, Candi Prambanan, dan Malioboro,” terang kades.

Melalui kegiatan ini, kades berharap bisa membangun kebersamaan dan kekompakan Pemdes dengan tokoh masyarakat.

“Semoga setelah kegiatan ini, banyak pelajaran berharga yang bisa kita terapkan untuk membangun wisata religi dan budaya serta pengelolaan UMKM di Desa Ima’an,” pungkas alumni Ponpes Tebuireng Jombang ini. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *