GRESIK | lampumerah.id – Pilihan pascagempa bumi yang terjadi di Pulau Bawean menjadi sasaran Petrokimia Gresik dan anggota Satgas BUMN.
“Dukungan relawan dari anggota Satgas BUMN lainnya diberangkatkan pada Minggu (31/3) dan Selasa (2/4),” ujar Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo.
Adapun bantuan yang dikirimkan Petrokimia Gresik, bersama Satgas kali ini merupakan yang kedua. Rinciannya, beras 800 kilogram (kg), minyak goreng 200 liter, mi instan 50 karton, mi cup 25 karton, sarden 100 pcs, kornet 100 pcs, susu UHT 20 karton, dan air mineral cup 50 karton.
“Selain bahan pangan, kami juga mengirim 100 selimut dan 500 pcs pampers,” tambah Dwi Satriyo.
Sementara itu, relawan yang diberangkatkan pada gelombang kedua ini terdiri dari tiga dokter, tiga perawat dan dua apoteker. Mereka semua berasal dari Rumah Sakit Petrokimia Gresik (RSPG) dan Rumah Sakit Grha Husada.
Relawan berikutnya berasal Serikat Karyawan Petrokimia Gresik (SKPG) sebanyak tiga orang, serta Departemen CSR dan Komunikasi Korporat masing-masing satu orang relawan.
“Relawan ini akan menggantikan tugas relawan yang berangkat pada gelombang pertama. Ada sebanyak sepuluh orang relawan yang berangkat di gelombang sebelumnya, jadi tugasnya bergantian,” ujar Dwi Satriyo.
Selain Petrokimia Gresik Group, bantuan yang dikirimkan ke Pulau Bawean juga berasal dari anggota Satgas, yaitu dari PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III), Perum Pegadaian, PT Pertamina (Persero).
Juga dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Telkom (Persero), PT Bank Mandiri (Persero) Cabang Gresik, PT WIKA (Persero). Bantuan yang diberikan berupa sembako dan bahan pangan lainnya, obat-obatan, tikar, selimut, terpal, pampers, pembalut dan lainnya.
Kemudian anggota Satgas BUMN lainnya juga mengirimkan masing-masing sepuluh tenaga relawan pada Minggu dan Selasa besok. Relawan tersebut berasal dari PT Cipta Nirmala, PT Nusantara Medika Utama, PT Pelindo Husada Citra, dan PT Nusantara Sebelas Medika.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Gresik ribuan bangunan mengalami kerusakan. Di Kecamatan Sangkapura kerusakan terjadi pada 2.319 rumah, 86 tempat ibadah, 68 sekolah, 6 kantor, satu rumah sakit, dan delapan pondok pesantren.
Di Kecamatan Tambak terdapat 2.828 rumah rusak, serta 99 tempat ibadah, 57 sekolah, 12 kantor dan dua pasar. Akibat kejadian ini, terdapat 15.357 pengungsi di Kecamatan Sangkapura dan 18.732 di Kecamatan Tambak.
“Semoga bantuan dan relawan kami ini dapat membantu meringankan beban kebutuhan masyarakat di Bawean. Insya Allah, kami akan kembali mengirimkan bantuan di tahap berikutnya,” pungkas Dwi Satriyo. (san)