Inspiratif, RAHASIA Mujiadi Jadi Kades

Lamer | Blitar – Bagaimana mungkin, penggali kubur Mujiadi bisa terpilih jadi Kepala Desa (Kades) Pagerwojo? Jika anda simak kisah Mujiadi ini, sungguh menarik.

Mujiadi tidak mencalonkan diri jadi Kades. Tahu-tahu, dia didaftarkan warga jadi peserta Pilkades.

Bahkan, saat didaftarkan, Mujiadi tidak tahu. Dia diajak warga saat sudah mulai Pilkades. Ternyata dia menang Pilkades. Luar biasa.

Mengapa bisa begitu?

Sebab dalam keseharian, Mujiadi kerap mengabdikan diri dalam banyak hal untuk kepentingan masyarakat.

Warga Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Jawa Timur mengenal Muji sebagai sosok yang rajin membantu menggali kubur.

Tanpa diminta dan tak mengharap bayaran, Muji selalu terdepan menyiapkan liang kubur bagi warga yang meninggal.

Ia tak peduli yang meninggal warga satu dusun atau warga dari dusun lain di Desa Pagerwojo. Asal ada yang meninggal, dia langsung menggali kubur.

“Di sini ada empat dusun. Punya lima makam, tapi yang dua kecil memang. Semuanya yang gali kubur ya saya,” tutur bapak dua anak kepada wartawan, Sabtu (14/12/2019).

Dilanjut: “Selama saya masih sehat dan kuat, itu bentuk ibadah saya Mbak. Bisanya cuma itu.”

Tak mengenal waktu, begitu mendengar ada kabar orang meninggal, langsung dia menuju areal makam terdekat dengan rumah duka.

Bahkan, menggali kubur tetap dia lakukan menjelang pelantikannya sebagai Kades Pagerwojo, Jumat (13/12).

“Iya Jumat pagi saya masih gali kubur. Sama orang-orang disuruh berhenti, katanya jamnya mepet untuk pelantikan,” katanya. Maksudnya, siang itu dia harus dilantik jadi Kades.

Dilanjut: “Saya bilang, bene ora dilantik rapopo (biar saja. Saya tidak dilantak, tidak masalah). Iki rung rampung (Lubang kubur ini belum selesai disiapkan),” katanya.

Jiwa sosial Muji juga terlihat dari hasil kerjanya di lingkungan.

Kondisi jalan desa yang rusak diperbaikinya sendiri menyesuaikan uang yang dia punya.

Melihat itu, warga sekitar akhirnya ikut turun kerja bakti dan mengumpulkan uang untuk membeli material pembangunan jalan. Membantu Mujiadi.

Begitupun dengan kondisi penerangan jalan umum. Mujiadi berikhtiar sendiri. Setelah itu warga lain mengikuti apa yang dikerjakan Muji. Mungkin, warga merasa segan kalau diam saja.

“Lha kalau jalannya nggak diperbaiki, kasihan juga kalau malam gelap. Apalagi istri saya itu kalau ke pasar malam Mbak, ngeladeni bakul-bakul ethek itu. Saya pasangi lampu, jalan istri saya terang dan Alhamdulillah kalau bermanfaat untuk warga lainnya,” paparnya.

Terpilihnya Muji sebagai Kades Pagerwojo dibarengi hasil kerja nyatanya yang tulus.

Semua yang dilakukan semata-mata sebagai bentuk ibadah dan bermanfaat bagi warga desa.

Lulusan STM bangunan yang terbata-bata dalam Berbahasa Indonesia ini, mampu mengalahkan tiga rivalnya yang bertitel sarjana dan jago orasi.

Mujiadi meraup suara terbanyak dalam Pilkades serentak yang digelar 12 Oktober lalu. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *