Ironi Sekali Pengecekan Beras Premium di Cek Berulang KaliIroni Sekali Pengecekan Beras Premium di Cek Berulang Kali

Jakarta |lampumerah.id

Pada Jumat 7/1/2022 telah di lakukan pengecekan kontener dokumen beras pecah asal Kamboja tapi berisikan beras curah yang beberapa waktu ramai di media.

Pengecekan di lakukan oleh pihak P2 Bea Cukai,dengan di bantu oleh para buruh pelabuhan dan mengetahui kepala terminal kontener tapi tidak melibatkan pihak-pihak terkait yang sebelum nya telah terjadi adu argumen antara deprindag dan Bea Cukai tapi pihak karantina pertanian tetap bersih kukuh tidak ingin menerima kiriman beras tersebut yang dikirimkan oleh importir PT Lumbung Pangan

Tampak pihak karantina saat itu di panggil oleh pihak BC untuk menyaksikan pemeriksaan beras masing-masing kontener diambil 4 kantong sample beras dalam bungkus plastik kecil,dari ke 10 kontener UK 20 fd.Sesuai arahan Pak Mentri pertanian bahwa Indonesia saat ini telah menggalakkan eksport  pertanian besar-besaran,seperti hal nya yang telah di lakukan pada akhir Desember 2021,pak Mentri melepas eksport dari berbagai daerah termaksud Jakarta di Pelabuhan Terminal Tanjung Priok,Jakarta Utara,adapun terkait dengan permasalahan beras pecah kali ini pun pak Mentri pertanian telah memperingatkan untuk menstop pengiriman dan mengevalusi ulang terkait dokumen tersebut.

Mengacu pada undang-undang karantina KKP no 21 tahun 2019  Tahun 2019 dimana barang yang dimport dari luar negeri terkait dengan tanaman dan peternakan tidak bisa dilakukan Re eksport namun barang yang masuk dapat disita oleh negara untuk dimusnahkan.

Pada Jumat 7/1/2022 telah di lakukan pengecekan kontener dokumen beras pecah asal Kamboja tapi berisikan beras curah yang beberapa waktu ramai di media.

Pengecekan di lakukan oleh pihak P2 Bea Cukai,dengan di bantu oleh para buruh pelabuhan dan mengetahui kepala terminal kontener tapi tidak melibatkan pihak-pihak terkait yang sebelum nya telah terjadi adu argumen antara deprindag dan Bea Cukai tapi pihak karantina pertanian tetap bersih kukuh tidak ingin menerima kiriman beras tersebut yang dikirimkan oleh importir PT Lumbung Pangan

Tampak pihak karantina saat itu di panggil oleh pihak BC untuk menyaksikan pemeriksaan beras masing-masing kontener diambil 4 kantong sample beras dalam bungkus plastik kecil,dari ke 10 kontener UK 20 fd.Sesuai arahan Pak Mentri pertanian bahwa Indonesia saat ini telah menggalakkan eksport pertanian besar-besaran,seperti hal nya yang telah di lakukan pada akhir Desember 2021,pak Mentri melepas eksport dari berbagai daerah termaksud Jakarta di Pelabuhan Terminal Tanjung Priok,Jakarta Utara,adapun terkait dengan permasalahan beras pecah kali ini pun pak Mentri pertanian telah memperingatkan untuk menstop pengiriman dan mengevalusi ulang terkait dokumen tersebut.

Mengacu pada undang-undang karantina KKP no 21 tahun 2019 Tahun 2019 dimana barang yang dimport dari luar negeri terkait dengan tanaman dan peternakan tidak bisa dilakukan Re eksport namun barang yang masuk dapat disita oleh negara untuk dimusnahkan.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru