Jakarta | lampumerah.id – Upaya pemulihan pascabencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat memperoleh dukungan signifikan dari Keluarga Besar BUMN melalui program BUMN Peduli. Di bawah koordinasi Danantara Indonesia dan Badan Pengaturan BUMN (BP BUMN), total dukungan yang dihimpun hingga Rabu, 10 Desember 2025 mencapai lebih dari Rp72 miliar, termasuk bantuan pemulihan infrastruktur.
Dari total tersebut, sebesar Rp13 miliar merupakan donasi yang disalurkan Keluarga Besar BUMN melalui konser amal 100 Musisi Heal Sumatera yang digelar pada Minggu, 7 Desember 2025, sebagai bagian dari kontribusi BUMN untuk percepatan pemulihan Sumatera. Nilai tersebut mencerminkan akumulasi kontribusi BUMN bagi tiga provinsi terdampak serta dukungan lain yang dihimpun dari berbagai inisiatif solidaritas publik.
Bantuan disalurkan dalam bentuk logistik darurat, makanan siap konsumsi, perlengkapan kebersihan, obat-obatan, dukungan tenaga kesehatan, selimut dan kebutuhan shelter, air bersih, serta dukungan pemulihan jangka menengah seperti perbaikan fasilitas publik. Seluruh penyaluran dilakukan oleh BUMN terkait melalui koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi lapangan.
Rosan Roeslani, CEO Danantara Indonesia, menegaskan bahwa BUMN Peduli menjadi wujud nyata gotong royong sektor publik dan masyarakat. “Ini adalah kerja bersama Keluarga Besar BUMN yang turut diperkuat solidaritas publik. Tugas kami adalah memastikan seluruh dukungan yang dikumpulkan masyarakat dan BUMN terdistribusi secara akuntabel dan tepat sasaran,” ujarnya.
Dony Oskaria, Kepala BP BUMN sekaligus COO Danantara Indonesia, juga menegaskan bahwa seluruh BUMN memiliki kewajiban moral untuk hadir dalam situasi bencana. “BUMN adalah milik rakyat, dan karena itu kita wajib hadir di tengah masyarakat ketika bencana terjadi. Kami meminta seluruh BUMN untuk memberikan dukungan semaksimal mungkin, sesuai kompetensinya masing-masing, dan melaporkan perkembangan bantuan secara berkala,” ujarnya.
Dony menambahkan bahwa peran BP BUMN dan Danantara Indonesia adalah mengonsolidasikan laporan serta memastikan koordinasi antar-BUMN berjalan rapi dan terukur. “Tugas kami adalah memastikan seluruh bantuan dari Keluarga Besar BUMN tersalurkan secara cepat, terkoordinasi, dan benar-benar dirasakan oleh warga terdampak,” ujar Dony.
Pemulihan Jaringan Kelistrikan
Gelombang banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat menyebabkan gangguan besar pada jaringan distribusi listrik, memutus akses energi bagi rumah sakit, posko pengungsian, dan pusat layanan publik. Dalam situasi ini, PLN menjadi garda terdepan dengan memulihkan jaringan utama sekaligus mengerahkan suplai kelistrikan darurat.
Di Aceh Tamiang, PLN memastikan tersedianya suplai listrik RSUD Muda Sedia dan posko pengungsian melalui pengiriman genset 66.000 watt dari Langsa, sementara Tamiang Sport Center berhasil menyala untuk mendukung proses evakuasi, logistik, dan pendataan warga. PLN juga mengoperasikan genset 33.000 watt bagi PDAM untuk memulihkan layanan air bersih, serta menyiapkan genset 100.000 watt dari Banda Aceh untuk menjaga layanan publik dan pemerintahan tetap berjalan.
Di Aceh Tengah, PLN bersama BNPB dan TNI menerbangkan genset 250 kVA seberat 3,6 ton ke RSUD Datu Beru menggunakan helikopter setelah seluruh akses darat terputus. Intervensi cepat ini menjadi penopang utama layanan kesehatan dan memastikan aktivitas kritis tetap berlangsung di masa tanggap darurat.
Pemulihan Jaringan Komunikasi
Gangguan telekomunikasi yang meluas akibat terendamnya perangkat aktif, putusnya kabel backbone-feeder, dan kerusakan puluhan ribu ONT pelanggan mengancam rantai koordinasi evakuasi dan logistik kemanusiaan. Telkom merespons dengan mengaktifkan emergency recovery di tiga provinsi terdampak, mengutamakan wilayah prioritas seperti Kualasimpang, Langsa, Takengon, dan Sibolga sebagai simpul komunikasi publik.
Melalui Telkom Akses, pemulihan dilakukan secara paralel: perbaikan jalur backbone, pemasangan temporary fix, pengoperasian perangkat kritis menggunakan genset portable, serta pengerahan lebih dari 320 personel teknis dari Aceh, Medan, Sumbar, Sumut, dan diperkuat tim tambahan dari Jawa, Kalimantan, Jakarta, hingga Sumsel. Stabilitas jaringan komunikasi ini menjadi krusial untuk mempercepat penyaluran bantuan, memperlancar komando darurat, dan memastikan masyarakat dapat mengakses informasi penting selama bencana.
Penyediaan Air Bersih dan Pasokan BBM
Dalam kondisi darurat, Pertamina memegang peranan penting untuk memastikan rantai energi dan logistik tetap stabil. Pertamina menjaga pasokan BBM untuk alat berat, kendaraan evakuasi, serta operasional peralatan darurat di tiga provinsi, termasuk membuka jalur distribusi ke wilayah yang terisolasi dan menyiagakan skema Pertamina Siaga untuk menghindari kelangkaan energi.
Selain itu, Pertamina memperluas dukungan dengan menyalurkan air bersih siap minum ke daerah yang mengalami krisis pasokan, termasuk Aceh Tamiang, dengan total 45.000 liter distribusi. Keberadaan air bersih ini sangat krusial untuk kebutuhan kesehatan, dapur umum, sanitasi dasar, hingga pengungsi yang berada di lokasi terbatas. Kombinasi pasokan BBM, stabilisasi energi, dan distribusi air bersih menjadi fondasi bagi pemulihan awal dan menjaga layanan publik tetap berjalan di tengah penanganan banjir bandang dan longsor.
Sebagai penutup, Rosan dan Dony menegaskan komitmen penuh Keluarga Besar BUMN untuk mendukung pemulihan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Mereka menyoroti pentingnya koordinasi lintas-BUMN agar bantuan dapat tersalurkan cepat dan tepat sasaran, serta memastikan kebutuhan masyarakat tetap menjadi prioritas. Keduanya menegaskan bahwa Danantara Indonesia dan BP BUMN akan terus mengawal proses pemulihan hingga layanan publik dan aktivitas warga dapat pulih sepenuhnya.


