Kepala BNPB Pastikan Seluruh Bangunan Korban Gempa Bawean Diganti Pemerintah

GRESIK | lampumerah.id – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mendampingi Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto beserta rombongan, ke lokasi bencana gempa di Pulau Bawean, Minggu (24/3)..

Begitu landing, rombongan langsung melihat tempat terjadinya pasca bencana gempa berkekuatan magnitudo (M) 6.5 dengan kedalaman 10 km tersebut.

Kepala BNPB Letjend TNI Suharyanto memastikan, penanganan darurat gempa Bawean atau di Kabupaten Gresik berjalan dengan baik.

“Dari tahap awal mulai dari pendataan hingga penanganan, kita prioritaskan seluruh kebutuhan terpenuhi untuk korban gempa Bawean,” ungkapnya.

Suharyanto mengatakan, pemerintah ikut prihatin atas bencana gempa yang terjadi di Bawean. Untuk itu pemerintah akan mengganti kerusakan yang diakibatkan gempa sesuai kriteria, baik rusak ringan, sedang maupun rusak berat.

“Untuk rumah rusak berat akan mendapatkan ganti Rp. 60 juta, rusak sedang Rp. 30 juta dan rusak ringan Rp. 15 juta. Termasuk lembaga pendidikan ataupun fasilitas umum (Fasum) lainnya seperti masjid dan musala,” terang Suharyanto.

Pihaknya juga menyampaikan kepada warga agar tidak cepat percaya oleh informasi hoaks, terutama gempa Cianjur yang diunggah melalui media sosial.

“Berdasarkan prediksi BMKG, memang sampai saat ini gempa sudah ada 229 kali dan tidak berpotensi tsunami. Intensitas atau volume gempa semakin turun dan kecil. Mudah-mudahan ini segera berakhir agar warga dapat kembali aman dan tenang,” harapnya.

Pasca peninjauan ke lokasi bencana, kata Suharyanto, masyarakat yang terdampak secara langsung paling tidak bisa secepatnya teratasi. Kemudian setelah ini, ia juga akan melakukan rapat koordinasi di Kabupaten Gresik, untuk merumuskan langkah-langkah berikutnya.

Di tempat yang sama, Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono mengatakan, pemerintah juga akan segera memenuhi kebutuhan dasar korban bencana gempa Bawean.

“Insya Allah hari ini kapal pengangkut kebutuhan korban gempa, mulai makanan siap saji, selimut, popok, tenda darurat, hingga dapur umum segera tiba di Bawean,”singkatnya.

Menyusul kejadian tersebut, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menetapkan status tanggap darurat bencana gempa bumi mulai 22 Maret hingga 11 April 2024.

Bupati mengatakan, mulai Sabtu malam pihaknya terus mengidentifikasi kawasan terdampak, supaya penanganan darurat bencana gempa di Bawean teratasi dan berjalan dengan baik.

Pihaknya juga meminta kepada warga, untuk tetap tenang dan tidak terpancing informasi maupun berita hoaks terkait tsunami dan lain lain.

Seperti diketahui dampak bencana gempa Bawean mengakibatkan 2.972 rumah rusak ringan, 1.286 rusak sedang dan 820 rusak berat.

Selain itu, terdapat 143 tempat ibadah rusak ringan, 10 rusak sedang dan 11 rusak berat. Selanjutnya 59 sekolah rusak ringan, 11 rusak sedang, 5 rusak berat, juga terdapat 1 pondok pesantren rusak sedang, 13 kantor rusak ringan, 1 kantor rusak berat, dan 1 rumah sakit mengalami rusak ringan.

Gempa juga mengakibatkan 7 orang mengalami luka luka. Empat di antaranya dari Kecamatan Tambak dan tiga korban lainnya dari Kecamatan Sangkapura Bawean. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru