Lapas Perempuan Pontianak Rusuh, Tiga Petugas Diduga Disandera WBP

Pontianak | Lampumerah.id – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Pontianak, diduga rusuh. Bahkan, diduga tiga orang petugas disandera WBP di blok Mawar, Selasa (28/9).

Bukan hanya itu, perabotan Lapas berupa kursi, meja hingga kamera CCTV di dalam Lapas diduga dirusak oleh Warga Binaan tersebut.

Menurut sumber informasi Suara Pemred, kejadian ini diduga bermula dari adanya rajia handpone yang dilakukan oleh petugas Lapas Perempuan Pontianak. Sejumlah handpone milik WBP didapati petugas, dan langsung disita.

Lantaran tidak terima, para WBP lantas meminta kembali handpone tersebut. Namun, petugas menolak dan tidak mengindahkan permintaan itu. Atas dasar itulah, WBP diduga melakukan sandera terhadap petugas, dan kejadian inilah yang diduga memicu kerusuhan tersebut terjadi.

Selain menyandera, sejumlah perabot dan fasilitas Lapas Perempuan Pontianak diduga dirusak para WBP. Mereka masih menuntut untuk dikembalikan handpone tersebut. Alasannya, handpone yang dipegang oleh WBP tersebut merupakan satu-satunya hiburan WBP.

Namun begitu, Sumber Suara Pemred menyebutkan kondisi di dalam Lapas sudah kondusif lantaran ada upaya mediasi antara petugas dengan WBP yang diwakili oleh WBP bernama Kopeng.

“HP dikembalikan ke WBP dan sandera baru dilepas,” katanya.

Saat berita ini dibuat, sekitar pukul 20.30 WIB kondisi di luar lapas kondusif. Bahkan, Kadivpas Kemenkumham Kalbar juga telah datang sekitar pukul 19.30 WIB untuk memantau kondisi di dalam Lapas.

Hingga berita ini dibuat, belum ada keterangan resmi, baik dari pihak Kanwil Kemenkumham Kalbar, maupun Lapas Perempuan Kelas II A Pontianak.

Namun begitu, menurut Kapolres Kubu Raya, AKBP Jerrold H.Y Kumontoy membenarkan bahwa adanya kerusuhan yang terjadi di dalam Lapas Perempuan Kelas II A Pontianak. Menurut dia, kejadian ini juga bermula adanua rajia handpone yang dilakukan oleh petugas.

“Suasana sudah kondusif. Handpone sudah petugas dikembalikan,” ungkapnya.

Namun begitu, Jerrold membantah adanya dugaan penyanderaan yang dilakukan oleh WBP terhadap petugas. Kata dia, yang terjadi hanyalah WBP memblokade jalan, sementara masih terdapat petugas yang merajia di dalam blok tersebut.

“Bukan disandera lebih tepat diblokade jalannya. Tidak ada penganiayaan,” tegasnya.

Dia memastikan saat ini terdapat petugas dari Polsek Sungai Kakap yang diturunkan untuk mengamankan kondisi di Lapas Perempuan.

“Personil ada dari Samapta. Data saya belum tahu ada berapa anggota yang back up,” tutupnya.

Plt Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwilkumham Kalbar Eka Jaka Riswantara ketika dikonfirmasi wartawan melalui telepon genggamnya, pun membenarkan hal tersebut.

Menurut Plt Kadiv Pemasyarakatan, di mana dirinya baru mendapatkan laporan berkaitan dengan kejadian tersebut. “Laporan tadi seperti itu tapi saya baru berada di Mempawah ini dalam perjalanan kesana,”ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *