Menjaga Kearifan Lokal Ruwat Dusun Lengki Desa Suruh Menampilkan Pagelaran Wayang Kulit.

 

Sidoarjo | Lampu Merah.id – Kental akan budaya Jawa,orang Jawa menjunjung tinggi kultur Budayanya.Tidak terlepas dari adat dan istiadat Jawa untuk menjaga peninggalan leluhur serta melestarikan kearifan lokal.

Selain juga,kita sebagai generasi keturunan Jawa yang akan kaya seni serta Budayanya.Patut kita menghargai dan melestarikan peninggalan leluhur kita.

Di bulan ruwah seperti sekarang ini,adat Jawa selalu menggelar serangkaian acara sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan serta hasil panen yang berlimpah.

Seperti halnya,Desa Suruh,Sukodono menggelar acara Ruwat Dusun Lengki yang dilaksanakan di Pujasera,turut hadir pula dalam undangan jajaran Forkopimca,Paguyuban Kepala Desa Kecamatan Sukodono,Perangkat Desa,BPD,LPMD,RT,RW,Tokoh Masyarakat serta Tokoh Agama.

“Alhamdulillah kami ucapkan,puji syukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT.Sehingga kita bisa berkumpul di acara ruwat Dusun Lengki dalam keadaan sehat walafiat Afiat,” ujar Kepala Desa Suruh Suwono,Sabtu,(1/2/2025).

Ia menjelaskan,untuk ruwat dusun kali ini,kami menampilkan pagelaran wayang kulit .Adanya wayang kulit ini tidak hanya sekedar hiburan untuk warga masyarakat saja.Akan tetapi, sebagai wujud syukur kita kepada leluhur (Pepunden babat Desa) .Selain itu,juga tidak lepas sebagai wujud syukur kita kepada Allah SWT.

“Pagelaran wayang kulit semalam suntuk sebagai dalang Ki Pringgo Jati dari Desa Bluru Kidul ,Sidoarjo dengan lakon ‘Wahyu Hidayat Jati’ bersama karawitan Pandhawa Laras Indonesia,” pungkasnya.

Sementara itu,salah satu penonton Hadi mengatakan,saya bukan asli warga Desa Suruh.Ini tadi memang sengaja saya datang untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit sebagai hiburan.

“Nah,saya penasaran dengan lakon dalam pagelaran wayang kulit ini.Mangkanya saya ini tadi, datang dari jauh beda Desa belain ingin menyaksikannya,iya baguslah selain juga sebagai hiburan.Adanya wayang kulit ini,kita sebagai orang Jawa jangan sampai meninggalkan sejarah.Dan juga jangan sampai tergerus oleh zaman serta waktu terkait budaya Jawa dari nenek moyang kita hingga sampai sekarang,” tutupnya.**Del/Aw

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *