Tangerang, lampumerah.id – Aktifis lingkungan Irma Hutabarat mengapresiasi perjuangan komunitas yang berusaha meredefinisi kemanfaatan ganja bagi kesejahteraan masyarakat. Ganja sebagai karunia bagi kemanusiaan, bagi kesehatan dan untuk keuntungan Indonesia sebagai bangsa dengan perspektif berbeda.
Sebuah perspektif solutif brilian bagi pemerintah terkait asas kemanfaatan Gaja untuk memperkuat literasi tujuan dengan menghadirkan para pengusaha.
“Iya, dong. jadi jangan hanya menghadirkan dokter, atau anggota dewan saja, untuk mengetahui seberapa besar keuntungan jika regulasi jika dimungkinkan. Mengapa tidak dihadirkan para pengusaha saja. Akan sangat mudah bagi mereka mengkalkulasinya untuk membuka mata negara,’’ ungkap Irma pada premier film dokumenter Atas Nama Daun, persembahan anatman pictures di Paviliun 9, Tangerang, Selasa, (19/4/22)
Sebagai karunia Tuhan, ganja terbukti menjadi perspektif baru bagi negara maju, termasuk Thailand dan Malaysia yang telah melegalkan ganja bagi kesehatan dan bagi keuntungan pendapatan negara.
“Thailand itu apa kata raja. Sedangkan Malaysia itu kan negaranya lebih fanatic dari kita. Tapi mindsheet berfikir mereka terbukti lebih moderat dari kita yang dianggap negara demokrasi besar. Malaysia pastinya mempertimbangkan feasibility demikian besar keuntungannya hingga memperbolehkan,’’ jelasnya.
Irma juga menyatakan turut mendukung perjuangan komunitas AND melalui persembahan film documenter. Bersama undangan khusus lainya seperti Widi AB Three, Narator Tio Pakusadewo, dan aktivis Indonesia Woman Peace, mengingatakan untuk selalu menyuarakan tujuan documenter film AND dipersembahkan.
“Saya tentu mengapresiasi karya film documenter yang hebat dan begitu menyendat rasa kita semua untuk terinspirasi dan peduli. Saya mendukung,’’tutup Irma dengan tampilan kebaya putih khas tradisioanl.