Jakarta |lampumerah.id
Guna memacu pertumbuhan ekspor komoditas pertanian di pasar global, khususnya di tiga benua, Asia, Timur Tengah, Eropa dan Afrika, Kementerian Pertanian melakukan promosi dalam gelaran Satu Hari Bersama Kopi, Buah dan Florikultur Indonesia atau One Day with Indonesian Coffee, Fruits, and Floriculture, ODICOFF.
ODICOFF yang di gelar kali ini ada 10 bidikan sasaran eksport yakni Belanda, Denmark, Serbia, Rumania, Spanyol, Mesir, Maroko, Uni Emirat Arab dan Turki.
Sementara itu Kepala Badan Karantina Pertanian, Ir Bambang, saat memimpin delegasi RI di 2 Negara yaitu Mesir dan Spanyol. Delegasi terdiri dari para pelaku usaha dibidang agribisnis, pemerintah daerah yakni pemerintah Kota Batu dan dinas pertanian Provinsi Jawa Barat serta pendamping tim teknis Pusat Karantina Pertanian.
“Saat ini neraca ekspor produk pertanian kita dengan negara Mesir dan Spanyol, masih posisi surplus artinya lebih besar nilai ekspor kita. Dan pasarnya masih terbuka untuk kita dorong lagi, ajang Odicoff ini menjadi salah satu caranya,” kata Bambang, melalui keterangan persnya, dari Kairo,28/11/2021.
Di negara Mesir, Odicoff akan digelar pada tanggal 29 Desember 2021 dengan rangkaian acara pameran, temu bisnis dan talkshow, serta pertemuan bilateral dengan Kementerian Pertanian Mesir. Selain itu, dinegeri seribu menara ini, Kepala Barantan dan rombongan juga akan melakukan kunjungan ke pasar modern dan rumah pengolahan kopi.
Sedangkan di Spanyol selain rangkaian kegiatan Odicoff, juga akan dilakukan pertemuan bilateral dengan otoritas pertanian di negeri Matador ini.
Bambang, yang juga ditunjuk Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) menjadi koordinator Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian, Gratieks menyebutkan bahwa lima indikator keberhasilan program ini adalah, meningkatnya nilai, volume, eksportir, ragam komoditas dan jumlah negara.
“Poin terakhir, jumlah negara menjadi perhatian kami di Mesir, mengingat letak dan posisinya strategis di benua Afrika dan kita jajagi untuk perluasan pasar di negara baru atau non tradisional, ” pungkas Bambang.