Pemprov DKI Siap-siap Antisipasi Klaster Covid-19 di Posko Pengungsian Korban Banjir

Jakarta | Lampumerah.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DK Jakarta akan mendirikan posko pengungsian untuk korban dampak banjir di sejumlah titik di wilayah DKI Jakarta.

Lebih lanjut, kata Ariza, selain digunakan sebagai tempat pengungsian, posko tersebut juga akan difungsikan sebagai sentra vaksinasi bagi para pengungsi yang belum menerima vaksin Covid-19.

“Pasti akan difungsikan sebagai lokasi vaksinasi bagi warga yang belum vaksin,” kata Ariza saat ditemui di Kampung Sumur, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Minggu (17/10/2021), siang.

Ariza menambahkan, pelaksanaan vaksinasi di posko pengungsian banjir dimaskus untuk mencegah klaster baru Covid-19.

“Sudah ada prosedur tetap (protap) dari dua tahun sebelumnya, dua tahun ini akan proses pengungsian sesuai dengan protap dan protokol kesehatan yang ada,” sambung Ariza.

Pada kesempatan tersebut, Ariza mengimbau kepada warga DKI Jakarta yang belum vaksin untuk segera mendatangi titik vaksinasi terdekat.

“Sekali lagi, bagi warga yang belum agar segera divaksin,” ujar Ariza.

Kegiatan vaksinasi untuk warga di pemukiman rawan banjir juga dilakukan oleh jajaran Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.

Menurut Angga Harjuno Rakasiswi selaku Lurah Kampung Melayu, vaksinasi Covid-19 telah dilaksanakan di sejumlah lokasi di RW 02, 03, 06, 07, dan 08.

“Kalau yang sudah dilaksanakan di RW 02, 03, 07, 08, dan 06 juga, tapi kan yang rawan banjir RW 07 dan 08,” jelas Angga saat dihubungi pada Minggu (17/10/2021), siang.

Khusus RW 07 dan RW 08 yang menjadi titik lokasi rawan banjir, Angga mengatakan ada 4.693 warga yang menjadi target sasaran vaksinasi di RW 07.

“Yang sudah divaksin yaitu 3.407 warga. Masih ada 1.286 orang yang belum divaksin” sambung Angga.

Sedangkan di RW 08, ada 1.636 warga yang telah menerima vaksin Covid-19, bagian dari 2.626 warga yang menjadi sasaran vaksinasi.

“Ada 990 warga yang belum tervaksin,” tambahnya.

Masih menurut Angga, adanya vaksinasi di permukiman rawan banjir diharap bisa meminimalkan penularan Covid-19 terutama bagi warga yang nantinya akan mengungsi di posko banjir.

Hal ini dapat terjadi apabila air di Kali Ciliwung meluap dan menggenai pemukiman warga akibat curah hujan tinggi.

“Biasanya dari Kali Ciliwung kalau hujan lokal enggak menyebabkan banjir yang parah. Ketinggian banjir sekitar satu meteran itu yang parah,” tutur Angga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru