GRESIK | lampunerah.id – Petrokimia Gresik akan membangun Pabrik Phonska V, untuk meningkatkan kapasitas produksi Pupuk NPK sekaligus pemenuhan kebutuhan pupuk nasional maupun global.
Pabrik yang akan dibangun dalam tahun 2023 ini, bisa dioperasikan dengan multi formula, sehingga lebih fleksibel memenuhi kebutuhan pasar.
“Petrokimia Gresik produsen NPK terbesar di dalam negeri, sekaligus kiblat teknologi pupuk majemuk di Asia Tenggara. Konversi Pabrik Pupuk Fosfat menjadi Pabrik NPK Phonska V menjadi strategi memperkuat bisnis,” ujar Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo.
Dikatakan Dwi Satriyo pembangunan pabrik Phonska V ini, satu dari tiga rencana bisnis strategis yang akan dijalankan Perusahaan.dalam tahun 2023.
Apalagi dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) 10/2022 disebutkan, pupuk bersubsidi hanya untuk pupuk Urea dan NPK.
Sementara SP-36, ZA dan pupuk Organik yang merupakan produksi Petrokimia Gresik,.tidak lagi masuk dalam skema subsidi.
“Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang, untuk meningkatkan ketersediaan produk komersil retail, sehingga mampu bersaing di pasar bebas,” tandas Dwi Satriyo.
Strategi kedua, komersialisasi Asam Fosfat sebagai salah satu bahan baku pupuk NP, sehingga berperan penting mendukung peningkatan produksi NPK.
Rencana terakhir, optimalisasi produk hasil samping dimana perusahaan telah mampu memproduksi Surfaktan dengan produk Green Surfactant yang dapat digunakan sebagai Enhance Oil Recovery (EOR).
Surfaktan produksi Petrokimia Gresik berbahan baku metil ester, yang berasal dari kelapa sawit. Selain harganya lebih kompetitif, Green Surfaktan juga akan menambah nilai kelapa sawit.
“Ini menjadi terobosan penting bagi industri minyak dan gas (migas) di Indonesia,” kata Dwi Satriyo. (san)
