Jakarta |lampumerah.id
Siapa yang tak kenal dengan H. Abraham Lunggana, S.H. yang lebih di kenal dengan Haji Lulung atau familiar di sapa HL adalah seorang yang berkiprah di kancah politik di Indonesia yang sangat fenomenal dalam menanggapi permasalahan yang terjadi di Jakarta.
Berangkat dari Partai Politik Persatuan Pembangunan pada tahun 2017 dan akhirnya sempat di pecat oleh partai yang bernafaskan Islam ini karena menurut nya kebijakan partai pada saat pilkada untuk memilih pasangan Gubernur Ahok dan Djarot,maka ia hengkang dari PPP.
Perjalanan sang politikus Indonesia ini tak hanya berhenti di sana,akhirnya Hl bergabung dengan Partai Amanat Nasional,dan menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia untuk daerah pemilihan DKI Jakarta III sejak 2019 hingga 2021 di Komisi VII.
Pria Kelahiran: 24 Juli 1959 (usia 62 tahun),pertanggal 1 September 2021 kembali membuat warga DKI sontak heran dengan sikap berhentinya dari partai yang menghantarkan menjadi pejabat DPR RI dan memilih kembali ke Ka’bah yaitu Partai Persatuan Pembangunan.
kembali nya politikus H Lulung Lunggana ke Partai Persatuan Pembangunan memberikan sejumlah pertanyaan baik di dalam Partai Amanat Nasional bahkan simpatisan nya.Begini tanggapan H Lulung saat di temui di Posko kemenangan di Jl Fachrudin,Tanahbang Jakarta pusat.
“Alhamdulilah ditengah masa kerja saya sebagai anggota dewan DPR RI dari partai amanat Nasional saya telah ambil keputusan untuk kembali ke partai persatuan pembangunan(PPP),kembali nya saya merupakan panggilan para ulama dan kyai memang sama-sama kita tahu pernah ada persoalan yang terjadi di Tahun Pilkada 2017 kemarin di saat saya tidak mendukung pilihan partai yaitu untuk mendukung Ahok dan Jarod tapi saya mendukung Anies Baswedan.Semenjak PPP saya tinggalkan simpatisan PPP ini terlihat terpecah belah atau kebingungan.”kata HL
“Yang telah menjadi rahasia umum saat itu menjadi kontroversi kebijakan partai,karena gubernur yang di usung partai PPP saat itu sangat menimbulkan konflik dan membuat jawaban umat sangat luar biasa dan akhirnya saya dipecat dari PPP karena tidak sejalan dengan Ghiroh Partai Persatuan Pembangunan dan bersinggungan dengan keyakinan saya,sekarang insyallah saya ingin mengembalikan kepercayaan umat terhadap partai yang berazaskan Syareat Agama Islam dengan cara yang pertama saya atas nama pribadi ingin meminta maaf kepada masayarkat selama 1 periode telah begitu lama PPP di hadapi konflik internal dan dipenghujung tahun 2017 PPP mendukung pilihan calon gubernur dan wakil nya tidak sejalan dengan amanat partai dan saya tidak setuju dengan kebijakan partai dan saya tau akan resiko nya,yaitu pemecatan terhadap diri saya kala itu ,tapi insyallah ini merupakan amanah yang diberikan kepada saya melalui para alim ulama dan Kyai dimana saya begitu Takzim dan menghormati beliau untuk membela umat dan membela keyakinan saya.”ujar nya sambil mengerutkan kening.
Dikesempatan kali ini Pertama saya sampaikan bahwasan nya saya telah Syah di pilih kembali dan di percaya kembali oleh ppp menjadi ketua DPW DKI Jakarta, pertama diadakan muswil,pada waktu saya putuskan dan kembali ke PPP dan saya harus berhenti dari PAN,ternyata muswil(musyawarah wilayah)itu bukan memilih ketua tapi memilih anggota formatur tapi sebenarnya saya belum tahu apa isi nya apa tapi yang saya dengar adalah muswil itu hanya membentuk formatur ,dan muswil ternyata tidak bisa menyelesaikan tugas nya sampai 20 hari dari ketentuan partai,mulai dari akhir Juni sampai pertengahan Juli.
Dan pada tanggal 1 september 2021 saya telah membuat surat pernyataan menyatakan bahwa saya berhenti dari kepengurusan partai amanat Nasional dan telah diterima oleh ketua umum dan beliau membuka testimoni kepada saya juga apresiasi yang tinggi,dan kala itu saya sampaikan kepada Zulhas kalau saya sedang tidak berretorika dan menyatakan berhenti nya saya merupakan permintaan para alim ulama juga kyai yang selama ini sangat mahabah dan takjim untuk kembali mengurusi PPP dan alhamdulilah pada tanggal 2 september 2021 saya mendaftarkaketua umum dan beliau membuka testimoni kepada saya juga apresiasi yang tinggi,dan kala itu saya sampaikan kepada Zulhas kalau saya sedang tidak berretorika dan menyatakan berhenti nya saya merupakan permintaan para alim ulama juga kyai yang selama ini sangat mahabah dan takjim untuk kembali mengurusi PPP dan alhamdulilah pada tanggal 2 september 2021 saya mendaftarkan diri ke PPP,di tanggal 3 nya saya mendapatkan KTA partai dan pada tanggal 6 sept saya membuat surat pernyataan kepada DPR RI bahwa sesuai surat pernyataan berhenti saya dari kader PAN oleh karena itu saya telah Syah berhenti jadi anggota DPR RI kemudian surat itu di serahkan dan diterima langsung oleh sekjen DPR RI,artinya sejak tanggal 6 september 2021 saya H Lulung Abraham Lunggana sudah tidak lagi berkantor di DPR RI dan tidak menerima apapun lagi dari sana.
Setelah itu pada tanggal 9-10 September 2021 DPP PPP mengadakan rapat membahas surat pernyataan lalu di putuskan bahwasannya saya sebagai ketua DPW PPP DKI Jakarta dan diputuskan pada tanggal 16 sept,jadi tidak lagi bicara formatur tapi bicara pada rapat-rapat struktur diDPW PPP DKI ,jadi bila ada yang komplain dengan kepemimpinan saya di DPW silahkan saja menempuh jalur hukum.”tegas HL
Yang perlu di garis bawahi adalah rapat tidak lagi bicara soal tapi bicara soal struktur karena komposisinya strutruk di PPP adalah adanya dewan majlis pakar,dewan mahkamah partai dewan kehormatan partai DPW PPP DKI,sebentar lagi semua surat pendukung akan di lengkapi dan susunan struktural itu saya tahu setelah saya menerima SK sebagai ketua DPW PPP DKI.
Kita sama-sama tahu kalau PPP adalah partai lama bisa dikatakan pemilih nya pemilih tradisional,kedua pengurusan sekarang berkolaborasi antara kaum tua dan muda ini bisa memberikan energi positif,sekali lagi saya meminta maaf kepada seluruh umat khususnya di DKI dan umum nya di Indonesia bahwa kita tidak sejalan atas keputusan DPP saat itu kendati pun kita mengerti bahwa setiap warga negara mempunyai kesamaan yang sama di pemerintahan.PPP itu adalah partai yg berazaskan Islam dan berdasarkan ajaran Agama islam,dulu di Jakarta pernah orang bilang kalau PPP itu ada 3,pertama PPP pimpinan Djan Farid ,kedua pimpinan saudara Romy dan 1 lagi PPP pimpinan Lulung ,alhamdulilah saat itu banyak yang bilang bahwa pindah nya H Lulung ke PAN membawa gerbong padahal waktu itu kita kerja keras bersama team.
Insyallah PPP bisa masuk ke segala generasi,kali ini saya berpasangan dengan Gus Najmi,beliau adalah sekretaris wilayah,beliau masih sangat belia ini merupakan kolaborasi yang asik karena era digitalisasi anak muda lah yang menjadi corong perkembangan zaman,beliau sudah punya kader-kader muda yang insyallah akan istiqomah sama-sama membesarkan kembali PPP.
Adalagi seorang ustadzah yang siap membantu membesarkan PPP yaitu ustadzah Norma Nugraha beliau beserta suami nya akan mengajak para jamaah nya untuk kembali ke PPP.
Tugas pertama sebagai ketua DPW PPP DKI yaitu dalam waktu 3 bulan paling lama kita telah membentuk ranting-ranting dan anak ranting,ada jibiran miring soal kembalinya saya ke partai ini,”Siapa sih H Lulung apa bisa dia membesarkan partai ?,benar saya tidak akan berjalan sendiri tapi bersama-sana dengan niat yang sama di seluruh struktural DPW PPP , apalagi isu politik identitas itu terus membayang-bayangi kita sehingga kita harus mengantisipasi dengan perlawanan supaya orang-orang yang melakukan propaganda dibilang menabrakkan agama dengan Pancasila,politik ini akan merubah ideologi Pancasila tapi apa mereka mengerti tentang politik identitas kali ini saya jabarkan apa itu politik indentitas yaitu sarana perjuangan masyarakat suku bangsa ,etnis ,budaya,ras dan agama ,dan apabila politik identitas akan menabrakan antara agama dan Pancasila, merubah ideologi berarti orang ini melakukan diskriminasi dgn agama,budaya,agama dan budaya dan saya belum pernah denger di Indonesia ini ada yang ingin menabrakan agama dgn Pancasila,diduga orang yg tidak beragama,itu hanya sebagian saja ,gerakan itu separatis siapapun anda yang lakukan politik indentitas
Pertama secara internal kepada kader dan pengurus untuk bener-bener memberikan perhatian membangun komunikasi secara intens jaga ini partai jgn pecah lagi,dan Istiqomah,g ada politik identitas,karena kita berkomitmen agama dan Pancasila landasan nya agama yg pertama ketuhanan tidak ada agama merubah ideologi Pancasila,maafkan lah saya secara pribadi,maafkan PPP,banyak yang bilang jangan berpolitik pake agama bahwasannya kita hidup itu beragama dan agama adalah landasan hidup manusia.
Sebenar nya orang sekarang itu tidak faham apa itu Politik indentitas,mereka ini hanya di pengaruhi oleh orang-orang yang hanya ingin memecah belah persatuan dan kesatuan Bangsa kita,politik indentitas ini bersifat konvensional adalah Sarana perjuangan demi menjaga tatanan umat Islam tanpa keluar dari koridor UUD 1945 dan Pancasila dan mensosialisasikan UUD 45 hasil amandemen,umat Islam harus berpolitik.”kata H Lulung sambil menikmati secangkir kopi
“PPP kali ini akan bertranformasi PPP ditandai masuk nya generasi milenial masuk nya Gus Najmi sebagai Sekretaris wilayah PPP DPW DKI Jakarta,insyallah akan merubah wajah PPP dari partai yang indentik dengan partai orang tua dan tradisional menjadi partai moderen yang berwajah milenial,dan hadirnya Gus Najmi di dukung oleh rekan-rekan beliau yang menjadi simpatisan dan pengurus berasal dari muslim perkotaan yang Fashionable tapi tetap di koridor agama Islam yang mengatakan Akhlakul Karimah.
Tugas pertama saya sebagai ketua DPW PPP DKI sebagai berikut.
1.Membentuk biro pengurusan wilayah
2.Rapimwil konsolidasi merencanakan dan membentuk cabang-cabang ditingkat kota
3.Mukerwil bicara tentang strategi pemenangan,merecrut caleg dan membuat program yang menyentuh masyarakat dan kepentingan masyarakat.
Insyallah,Bismillah atas izin Allah Aza wajalah saya dan PPP akan berjuang dan berjihad kembali mengembalikan kepercayaan umat di dalam perahu PPP yang insyallah kita sama-sama saling bergandengan tangan demi memajukan DKI Jakarta dan Indonesia,kembali ketatanan agama tanpa berpecah belah.”tutup HL
Sama-sama kita ketahui H Lulung Lunggana adalah tokoh publik yang mempunyai prinsip hidup dalam tatanan beragama dan bernegara yang sangat kuat.Begitu Takzim dan menghormati amanah yang telah diberikan merupakan panggilan para Alim Ulama dan Kyai untuk menjaga dan membenahi partai yang bergambar Ka’bah serta membela umat juga keyakinan akan ajaran Agama Islam.