Ridwan Kamil Ungkap Kasus HIV di Jabar Didominasi dari Kelompok Gay

Bandung | Lampumerah.id – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan kondisi kasus HIV / AIDS di Jabar.

Berdasarkan data 2020, kumulatif kasus HIV di Jabar mencapai 49.474 kasus. Sedangkan AIDS sebanyak 11.686 kasus.

Dari data tersebut kata Ridwan Kamil, menunjukkan kasus HIV positif terbanyak dari kelompok laki-laki penyuka sesama atau gay yang angkanya mencapai 57 persen.

Lalu, 9 persen pasangan heteroseksual, 8 persen kelompok pekerja seks, 5 persen pelanggan pekerja seks, 3 persen penggun narkoba suntik, 2 persen waria. Enam belas (16) persen kasus HIV dari lainnya.

“Akumulasi HIV sekitar 49.479 kasus, dan AIDS kurang lebih sekitar 11.686 persen (data 2020),” tutur Ridwan Kamil, dari siaran pers Humas Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Bandung, Kamis, 22 Juli 2021.

Sementara itu untuk data terbaru, capaian tes HIV sejak Januari sampai Juni 2021 mencapai 47.645 tes, dan hasilnya 1.253 di antaranya positif HIV.

Selain itu, Ridwan Kamil pun mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap pelayanan terhadap kesehatan kepada ODHA (Orang dengan HIV atau AIDS).

Terdapat penurunan pelayanan kesehatan bagi ODHA HIV atau AIDS, karena adanya pembatasan.

“Di Jawa Barat memang terjadi penurunan selama pandemi karena pembatasan,” ungkap Ridwan Kamil.

Selama pandemi Covid-19, memang Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat telah menyesuaikan layanan kepada ODHA dengan protokol kesehatan Covid-19.

Seperti membatasi jumlah kunjungan pasien ke layanan kesehatan untuk mengurangi penularan Covid-19.

Ridwan Kamil mengakui bahwa Pandemi Covid-19 telah mendisrupsi banyak hal, salah satunya penanggulangan HIV atau AIDS di Jawa Barat.

“Di mana berbagai kegiatan banyak dikurangi bahkan diberhentikan,” kata Ridwan Kamil.

Namun demikian, ada hal-hal yang sifatnya fundamental terhadap pelayanan kesehatan untuk ODHA diupayakan tetap dipertahankan.

“Hal-hal yang sifatnya fundamental terus kita pertahankan. Salah satunya, strategi terkait HIV/AIDS selama masa pandemi ini,” ucap dia.

Namun demikian, Pemerintah Daerah Provinsi Jabar terus berupa maksimal dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi ODHA HIV/ AIDS.

Salah satunya, tetap aktif melakukan tes HIV dengan metode kmobile (pelayanan di luar puskesmas).

“Serta tes dengan pembatasan jumlah orang. Terakhir, akses layanan obat ARV tetap berjalan dengan pembatasan jumlah orang berkunjung,” ujar Ridwan Kamil.

Ia menambahkan, berdasarkan data Sistem Informasi HIV/AIDS dan IMS (SIHA).

Sampai saat ini (Juni 2021), terdapat 9 layanan MMT atau methadone maintenance therapy, kemudian ada 179 IMS, 1.037 VCT, 1.067 PITC, ARV sebesar 100, layanan PMTCT 7 persen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *