Sidoarjo l Lampumerah.id – Untuk mengurai benang kusut Perkara dugaan penyelewengan dana bantuan pangan non tunai (BPNT) yang berada di Taman, Sidoarjo.
Beberapa pejabat terkait langsung turun ke lokasi, diantaranya Kadinsos Misbahul Munir, Camat Taman Makhmud, Perangkat Desa setempat, agen BNI 46 dan Petugas bank BNI.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo Misbahul Munir mengatakan perkara dugaan penyelewengan dana bantuan pangan non tunai (BPNT) ini. Sudah menjadi salah satu atensi pejabat Dinas Sosial Sidoarjo. Dan untuk mengurai persoalan tersebut, langkah pertama dari pihak Dinsos Sidoarjo adalah melakukan verifikasi data kembali.
“Saat ini, petugas dinsos yang ada di kecamatan Taman masih melakukan pengecekan terhadap nama penerima tersebut. Tujuannya untuk melakukan verifikasi data kevalidannya,” katanya, Senin (26/06/22).
Lanjut Misbah, setelah petugas verifikasi mendapatkan data penerima yang benar-benar valid. Maka pihaknya akan mengambil langkah penanganan yang tepat. Karena sumber dana BPNT itu ada dua yakni yang pertama bersumber dari APBN dan yang kedua dari APBD.
“Iya, Kalau dari pusat, kami hanya sebagai fasilitator nanti ke atas untuk penyelesaiannya. Kalau ternyata dari daerah, nanti tentu akan ada penanganan dari kami. Jadi kita tunggu aja dulu hasil laporannya nanti,” paparnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, salah seorang warga berinisial STP (54) warga Kecamatan Taman kaget namanya tercatat sebagai penerima dana bantuan BPNT, padahal ia tak pernah didata. Hal ini terungkap saat dia hendak membuka rekening di salah satu Bank di Sidoarjo.
Dari temuannya itu, diketahui ada dua kali aliran dana yang disalurkan padanya melalui rekening yang terdaftar. Namun, hingga dia mengetahui perihal tersebut, dia mengaku sekalipun tidak pernah menerima dana bantuan tersebut dan tidak tahu kalau dirinya sudah memiliki rekening tabungan.
