GRESIK | lampumerah.id  – Selain mencatatkan diri sebagai satu-satunya perguruan tinggi kelas internasional, Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) juga menorehkan sejarah baru.

Catatan emas yang terjadi pada Jumat (16/5) siang adalah, dengan diresmikannya masjid kampus yang berdiri megah di atas bekas silo atau tempat penyimpanan semen.

Peresmian masjid yang fenomenal ini, dilakukan Dwi Soetjipto, Founding Father UISI, didampingi Rektor UISI Prof Herman Sasongko di kompleks Kampus UISI, Gresik, Jumat (16/5).

Bangunan silo ini, berada di kompleks kampus UISI. Dan masjid ini menjadi yang pertama di Indonesia yang dibangun di atas struktur silo, yang dulunya merupakan bagian dari operasional PT Semen Gresik, yang kini bertransformasi menjadi Semen Indonesia.

Rektor Herman menyampaikan peresmian bangunan monumental dan bersejarah ini, merupakan kado terbesar kampus ternama Kota Pudak yang menginjak usia ke 11 tahun.

Dirinya juga merasa bangga atas terwujudnya salah satu cita-cita besar pendirian kampus, yaitu menghadirkan fasilitas ibadah representatif dan sarat makna historis.

“Ini adalah wujud nyata dari kolaborasi dan kerja sama semua pihak. Cita-cita kita bersama, hari ini terwujud,” ujar Herman.

Masjid ini dibangun di atas struktur silo, yang menurut KBBI berarti tempat atau wadah tinggi dan luas yang digunakan untuk penyimpanan semen.

Transformasi tempat penyimpanan ini menjadi rumah ibadah mencerminkan filosofi transisi dari material menjadi spiritual.

“Kami yakin ini akan bermanfaat bagi sivitas akademika UISI dan masyarakat sekitar kampus,” terangnya.

Sementara itu, Dwi Soetjipto menguraikan selain masjid nantinya di lokasi yang sama juga akan hadir Perpustakaan Silo Al-Ilmi. Perpus ini, diharapkan menjadi pusat literasi dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi sivitas akademika UISI.

“Dulu di lahan ini batu kapur dari Gresik diolah menjadi semen. Sekarang, kami dedikasikan tempat ini sebagai sumber ilmu dan cahaya,” kata Dwi Soetjipto.

Dwi yang juga penggagas berdirinya UISI menambahkan, kampus ini didirikan saat ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Semen Indonesia.

Ia pun merasa bangga, karena kini kampus tersebut telah berkembang dengan baik dan menjadi daya tarik tersendiri. “Kami berharap kolaborasi antara semua pihak dapat terwujud,” katanya.