Lamer | Batam – Ini entah berkah atau (bakal) musibah. Ratusan wisatawan dari China, mendadak tiba di Bandara Hang Nadim, Batam, Jumat (24/1/2020). Padahal, negara-negara lain menolak, karena khawatir virus Corona.

Seperti diberitakan, pengidap virus Corona pertama kali ditemukan di Wuhan, China.

Kemudian menyebar (menular) dari manusia ke manusia. Sehingga ribuan orang dirawat di RS di China. Padahal, belum ada obatnya.

Sementara itu, sejumlah negara mencegah turis China. Antara lain Korea Selatan dan Korea Utara.

Juga, Australia dan Arab Saudi melakukan pengawasan super ketat terhadap Turis China.

Maka, ratusan turis China ramai-ramai masuk Batam, Kepulauan Riau, tentu sebuah fenomena menarik. Sekalgus mengkhawatirkan.

Ratusan Turis China masuk Batam naik maskapai Batik Air dan kemudian diangkut dengan lima bus.

Diperiksa Khusus

Kedatangan ratusan turis China di Bandara Hang Nadim, Batam asal Shenzen, China, Jumat (24/1/2020) pagi,

“Tadi pagi mereka tiba menggunakan Batik Air. Ada lima bis yang mengangkut mereka,” ujar petugas di Bandara Hang Nadim.

Menurutnya, para wisatawan itu mendapat perhatian khusus dengan dilakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum meninggalkan bandara.

“Cek dengan thermal scanner. Dan petugas tadi standby dengan menggunakan masker dan sarung tangan,” sambungnya.

Menurut sumber yang tak ingin disebutkan namanya ini, virus Corona telah jadi atensi sejak sebelum ratusan pelancong ini tiba.

“Yang jelas bahaya juga kalau masuk ke Batam, tentu semua pihak waspada,” katanya.

Sebelumnya, dikabarkan bahwa virus Corona sudah memasuki Singapura.

Dikabarkan, masuknya virus itu disebabkan warga Wuhan, China) berlibur ke Singapura, beberapa waktu lalu.

Mewabahnya Virus Corona di China, membuat seluruh negara waspada.

Virus itu muncul dua minggu menjelang tahun baru Imlek yang merupakan libur panjang di China.

https://www.facebook.com/cnn/videos/3444477782293643/

Provinsi Kepri dan Kota Batam yang juga kecipratan wisatawan China juga meningkatkan kewaspadaan yang tinggi di sejumlah pintu masuk, baik bandara maupun pelabuhan.

Apalagi, Singapura sudah mengumumkan, tiga kasus virus Corona dalam dua hari terakhir sudah muncul di sana, semuanya turis China.

Batam Katanya Masih Aman

Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Batam, Suwarso mengatakan bahwa kewaspadaan ditingkatkan sejak penyebaran virus Corona.

Suwarso mengatakan, sejauh ini masih aman dan para turis tersebut belum terdeteksi. “Masih aman,” katanya.

Kendati demikian, para turis tersebut tetap dikawal ketat.

Seorang dokter KKP menyebutkan, bahwa agen perjalanan mereka diminta untuk terus memantau kondisi seluruh pelancong.

Agen diminta segera membawa ke rumah sakit jika ada yang menunjukkan gejala-gejala flu, seperti demam, sakit tenggorokan atau sesak napas.

“Kasus di Singapura kan begitu. Saat di bandara aman, tapi setelah di hotel baru merasakan demam,” kata dokter KKP tersebut.

Dian Sapta Rahayu, Kepala Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan KKP kelas 1 Batam, menyatakan, bahwa hingga saat ini Batam masih aman.

“Alhamdulillah sampai hari ini belum ada temuan pasien Corona di Batam. Tapi kita preventif terhadap para tamu yang masuk ke Batam,” katanya.

Terkait ditemukannya kasus 2019-nCoV di Singapura, menurut Dian, tidak perlu menghadapinya dengan panik. Sebab, standar operasional prosedurnya sudah ada.

“Kita melakukan prosedur tetap, tak mau melakukan tindakan berlebihan yang memicu kepanikan. Cuma memang lebih intens, dengan menambah jumlah personel di pintu-pintu masuk internasional,” ujar Dian.

Tapi, Disemprot Disinfektan

Selain memasang thermal scanner, pihak KKP juga menyemprotkan disinfektan di pelabuhan untuk mengurangi risiko penyebaran virus.

“Seperti saat menerima turis dari Shenzen, setelah penumpang meninggalkan ruang tunggu, kita lakukan disinfektan di sana selama 60 menit,” sambung Dian.

Disinfektan ini dapat mematikan virus yang bertebaran di udara, tak hanya untuk kasus 2019-nCoV namun juga penyakit lainnya.

Selain areal bandara, pesawat yang mengangkut mereka juga disemprot disinfeksi.

Disinfektan ini menurut Dian akan terus dilaksanakan, setiap ada penerbangan dari wilayah terjangkit.

Menurut Dian, langkah antisipatif ini dilaksanakan di seluruh Indonesia, termasuk Kepri.

Di Bintan 2 Turis Dicurigai

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bintan, Wan Rudi Iskandar mengatakan, hingga kini, kasus Corona belum berdampak pada kunjungan wisata.

Sedangkan dua orang wisman asal Wuhan yang diperiksa oleh tim medis RSUD Bintan di Kijang, Kecamatan Bintan Timur, dipastikan negatif Virus Corona.

“Dua turis yang kemarin itu negatif. Sampai sejauh ini masih aman dan tidak ada mempengaruhi kunjungan wisman di Bintan,” terangnya, Jumat (24/1/2020).

Sistem pengecekan terhadap wisman untuk memastikan tidak membawa virus ke Indonesia, sudah dilakukan secara maksimal oleh Dinas Kesehatan Bintan dan Provinsi Kepri, KKP dan pihak karantina.

Di Kabupaten Anambas Turis Disenter

Tak hanya Batam dan Bintan, Anambas juga meningkatkan kewaspadaan. Suasana di pintu kedatangan pelabuhan terlihat berbeda dari hari biasanya.

Dinas Kesehatan,Karantina bersama sejumlah anggota Polsek Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, melakukan pemeriksaan terhadap setiap penumpang kapal ferry yang tiba dari Tanjungpinang ke Tarempa.

“Iya tadi kita semua diperiksa sebelum turun dari kapal. Orang kapal sudah kita kasih tahu kalau akan ada pemeriksaan 15 menit sebelum kapal merapat,” ucap Rizal, seorang penumpang kapal ferry kepada wartawan, Jumat (24/1/2020).

Ia menyebutkan, para petugas yang memeriksa menggunakan alat semacam senter. Setiap orang disensor menggunakan alat deteksi.

“Pemeriksaannya tidak lama, sih. Alatnya cuma ditempelkan saja di kening,” katanya.

Kepala KKP Kelas II Tanjungpinang Wilayah Kerja Tarempa Dolianto membenarkan adanya pemeriksaan tersebut untuk mengantisipasi penyebaran Corona.

“Ini arahan untuk seluruh pelabuhan, terutama sekali para wisatawan atau orang yang kemungkinan pernah kontak dengan wisatawan. Kita dari dulu juga sudah sering melakukan,” kata Dolianto.

Selain pelabuhan, pemeriksaan juga dilakukan di Bandara Letung.

“Wisman dari Bandara Hang Nadim Batam, meskipun sudah diperiksa di sana, kita periksa lagi di sini. Prosedurnya begitu,” kata staf KKP Tanjungpinang di Tarempa, Yadi. (*)