GRESIK | lampumerah.id – Sebagai bentuk berkontribusi dalam program transisi energi pemerintah, Petrokimia Gresik bersama Kementerian ESDM dan lembaga pendidikan, meluncurkan program konversi motor Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi motor listrik, di Gresik, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik, Robby Setiabudi Madjid mengatakan, program ini bertujuan mengurangi konsumsi BBM, dan menurunkan emisi CO2.
“Tingginya konsumsi BBM sepeda motor turut berkontribusi pada emisi gas rumah kaca, yang berdampak negatif pada kualitas udara. Sebagai perusahaan berwawasan lingkungan, Petrokimia Gresik memulai program konversi sepeda motor layak pakai menjadi listrik yang diinisiasi Kementerian ESDM,” tandas Robby.
Selain dengan Kementerian ESDM, Petrokimia Gresik dalam menjalankan program ini juga berkolaborasi dengan Braja Elektrik Motor dan sejumlah SMK selaku pihak yang melaksanakan konversi.
Sekolah yang turut berkolaborasi yaitu SMK PGRI 1 Gresik, SMKN 1 Mejayan, SMKN 10 Malang, SMK Al Huda Kediri dan SMK Wijaya Putra.
Tahap pertama program ini dilakukan konversi pada 20 unit sepeda motor, dari total target sebanyak 80 unit. Program konversi ini sekaligus sebagai media pembelajaran, bagi bengkel-bengkel SMK untuk bisa melakukan praktik konversi mandiri.
Robby menjelaskan pentingnya program konversi ini, mengingat pertumbuhan pengguna sepeda motor di Indonesia terus meningkat. Tercatat pada tahun 2023, jumlah sepeda motor di Indonesia lebih dari 124 juta unit.
Program konversi motor BBM menjadi motor listrik ini, tambah Robby, sejalan dengan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Petrokimia Gresik dalam upaya pelestarian lingkungan.
“Kami berharap, program ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Selain mengurangi emisi gas rumah kaca, juga dapat memberikan efisiensi ekonomi bagi pengguna sepeda motor,” pungkas Robby. (san)