Berkat Program Tameng Petrokimia Gresik Desa Tawangargo Malang Bertransformasi jadi Pusat Hortikultura Modern dan Ramah Lingkungan

GRESIK | lampumerah id – Berkat program inovatif Petrokimia Gresik, yaitu Tawangargo Smart-Eco Farming Village (TAMENG), Desa Tawangargo Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur kini telah bertransformasi menjadi pusat hortikultura modern dan ramah lingkungan.

Sebagai bagian dari Tanggung Jawa Sosial dan Lingkungan (TJSL) Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, sekarang desa ini tidak sekadar menjadi sentra penghasil tanaman hortikultura, tapi juga model masa depan pertanian berkelanjutan di Indonesia.

“Program Tameng awalnya solusi peningkatan produktivitas hortikultura dengan pendekatan Climate Smart Agriculture. Keberhasilan tahap awal ini terus memotivasi kami, untuk mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru. Bersama petani binaan, kami berkomitmen menjadikan Tawanggargo sebagai sentra hortikultura modern dan ramah lingkungan,” ujar Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, Selasa (26/11).

Dwi Satriyo menjelaskan, beberapa inovasi ramah lingkungan terbaru yang dijalankan di program Tameng, antara lain penggunaan solar cell dengan kapasitas 1.000 Watt peak (Wp) yang menggunakan enam panel surya dan empat baterai, sehingga mampu menghidupkan berbagai alat dan mesin pertanian (alsintan).

“Dalam kegiatan program Tameng, kami mengganti sumber energi listrik dengan sumber energi yang berasal dari matahari untuk mengoperasikan pompa air, water drip, sprinkle dan lainnya,” ujar Dwi Satriyo.

Inovasi ramah lingkungan berikutnya, mendirikan rumah pengolahan limbah pertanian yang mampu memproduksi pupuk organik cair dan agensia hayati, yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya pertanian. Pupuk ini diproduksi dari limbah-limbah pertanian.

Terakhir, hasil pertanian yang ada di Tameng dikelola menjadi produk hilir, yaitu mi sayur. Mi yang dapat dimasak menjadi berbagai menu masakan dibuat dari bahan baku sayuran, yang dibudidayakan dalam Tameng dan cocok untuk vegetarian.

“Saya juga sangat mengapresiasi pemanfaatan paving berbahan baku Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) yang diambil dari pabrik Petrokimia Gresik. Inovasi ini mampu memanfaatkan sisa produksi menjadi produk bernilai tambah,” ujarnya.

Sementara pada pembinaan Tameng, Perusahaan mengimplementasikan Smart Precision Farming sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dengan mendorong regenerasi petani dengan membuat iklim tani yang lebih modern.

Selain itu, membangun kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memberikan edukasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani.

Petrokimia Gresik juga memberikan bimbingan kepada petani, untuk mampu mengadopsi berbagai teknologi terkini seperti Internet of Things (IoT), sistem drip dan alat uji tanah yang telah terbukti mampu mendukung peningkatan produktivitas pertanian dan mempermudah pekerjaan para petani.

Implementasi teknologi ini, telah menarik minat petani muda untuk terjun dan berkontribusi dalam dunia pertanian.

“Program ini telah mendapatkan banyak apresiasi dari stakeholder dilevel nasional. Karena dinilai mampu menciptakan kemandirian ekonomi bagi petani, serta memberikan dampak baik yang berkelanjutan,” tutup Dwi Satriyo. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru