Sidoarjo l Lampumerah.id – Supaya tidak menjadi pengangguran baru, Pemkab Sidoarjo membimbing siswa SMK yang akan memasuki masa lulusan. Dan itu adalah Komitmen kuat Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo, hasil dari pemilukada 2020 untuk mewujudkan 17 program. Terutama pada point 100.000 lapangan kerja baru sekaligus mengurangi pengangguran.
Turut hadir sebagai nara sumber bimbingan itu adalah Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo, pejabat PT Tjiwi Kimia, dan Forum BKK SMK Sidoarjo.
Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor, secara simbolis membuka Penyuluhan Bimbingan Jabatan Bursa Kerja Khusus Sistem Antar Kerja dalam jejaring info lowongan kerja, Antar Kerja Lokal (AKL), Antar Kerja Antar Daerah (AKAD), Antar Kerja Antar Negara (AKAN). Bimbingan diperuntukkan, siswa SMK YPM 8 Sidoarjo yang akan memasuki dunia kerja.
Kepala Sekolah SMK YPM 8 Sidoarjo, Dr. Kisyanto, mengungkapkan bahwa SMK dari tahun ke tahun kita dorong untuk keperguruan tinggi. Namun bukan perguruan tinggi umum, tapi ke Politeknik atau minimal fast track yang dua tahun.
“3 sampai 5 % lulusan SMK ingin ke perguruan tinggi, 90 % lainnya ingin bekerja, yang berwirausaha sekitar 1 sampai 2% saja,“ ungkapnya, Rabu (17/03/21).
Masih menurut Kisyanto, kita terus menjalin hubungan tanpa henti dari manapun, bahkan sampai ke Solo. Meskipun dunia industry masih belum menerima anak-anak, tapi kita berkomitmen kalau ada peluang langsung kita masukkan kesana.
“Anak-anak SMK setelah lulus masih terpantau sampai lima tahun. Mengapa dipantau? Karena mereka juga menjadi sumber kami, untuk menerima informasi lowongan pekerjaan,” sambungnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo, Dr. Feny Apridawati mengungkapkan, Kegiatan ini tidak lepas dari komitmen Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo, mendudukkan pada posisi pertama menciptakan 100.000 lapangan pekerjaan.
“Dan ditahun 2021 ini DPRD dan Bupati Sidoarjo mensupport penuh program Disnaker khususnya untuk kegiatan BKK ini untuk menciptakan lapangan pekerjaan, guna mengurangi angka pengangguran Terbuka,” jelasnya.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor, mengatakan kita harus mendorong masyarakat sidoarjo untuk menampilkan dirinya sendiri. Jangan pernah pasrahkan hidup kita pada investasi. Jadi investasi kita genjot, tapi upgrade diri juga ditata.
Dengan adanya BLK, BKK ini, termasuk pelatihan yang digencarkan Disnaker, tiap kecamatan, hanya ingin mencari peserta yang baik, lulus kompetensi.
“kita bekali alatnya supaya bisa berusaha sendiri, sehingga kemudian ada follow up dari pemerintah bukan hanya pelatihannya saja, setelah diberi alat juga pemasarannya,” ungkapnya.