Bekasi | Lampumerah.id – Badan Perlemen Pemuda dan Mahasiswa berdemonstrasi menolak tunjangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi, Selasa (16/09/2025). siang di depan Kantor Pemerintahan Daerah Kabupaten Bekasi.
Pantauan Lampumerah.id dilokasi, walaupun diguyur hujan mahasiswa tetap melakukan aksi demonstrasi, bahkan ada yang terlihat salah satu masa aksi wanita menangis mencurahkan isi hatinya dengan keadaan sulitnya ekonomi dan pekerjaan dihadapan wakil rakyat saat menemui masa aksi.
Menurut massa Pemuda dan Mahasiswa, kenaikan tunjangan perumahan dan transportasi pimpinan dan anggota legislatif, dianggap tidak sebagai kebijakan yang menyakitkan dengan kondisi masyarakat sekarang.
Salah satu kordinator massa aksi Jaelani menjelaskan aksi dilakukan sebagai bentuk protes masyarakat kenaikan tunjangan DPRD Kabupaten Bekasi yang dinilai berpihak dengan kondisi masyarakat yang masih menghadapi kesulitan ekonomi.
“Kita tau dimana tunjangan dewan ini telah menyakiti hati kita semua, dengan anggaran tunjangan mencapai sekitar Rp 40 juta perbulan, kita sakit, kita minta tunjangan itu harus dievaluasi,” kata Jaelani Kordinator Aksi.
Lanjut Jaelani Mengatakan, di tengah kenaikan tunjangan DPRD, masih banyak persoalan yang benar-benar harus di perhatikan seperti, mengatasi pengangguran, pendidikan, kesehatan dan lingkungan hidup di Kabupaten Bekasi.
“Pengangguran masih banyak, fasilitas pendidikan belum layak, kesehatan dan juga ekonomi masyarakat Kabupaten Bekasi, harus benar-benar diperhatikan,”ujar Jaelani.
Sementara itu Wakil ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Usup Supriatna saat menemui massa aksi, dirinya sangat siap dengan tuntutan masyarakat terkait evaluasi tunjangan.
“Kami menerima aspirasi masyarakat, untuk itu kami akan menyerahkan ke pimpinan DPRD untuk melakukan evaluasi terkait tunjangan itu,”terang Usup saat menemui massa aksi.