Lamer | Jakarta – Genderang perang terhadap korupsi, terus ditabuh DPRD DKI Jakarta. Mereka mewaspadai kemungkinan korupsi di Pemprov DKI.
Misalnya, Komisi E, dalam rapat di DPRD DKI, Minggu (8/12/2019) mempertanyakan biaya pembangunan Puskesmas yang sangat besar.
Komisi E DPRD DKI Jakarta mempertanyakan anggaran dana pembangunan Puskesmas-Puskesmas di kecamatan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI.
Dinkes DKI menganggarkan biaya pembangunan Rp 9 juta per meter persegi.
Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Iman Satria dalam rapat di DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Minggu (8/12/2019) mengatakan:
“Dinas ‘kan bangun sekolah juga. Saya hitung bangunan per meternya itu cuma Rp 5,6-5,8 juta.”
Ada perbandingan yang equal dengan biaya pembangunan sekolah.
Dilanjut: “Dinas Kesehatan bangun Puskesmas, begitu satuan per meter persegi Rp 9 juta, kenapa?”
Biaya bangunan yang diambil dari APBD DKI Jakarta itu hampir dua kali lipat dibanding biaya bangunan sekolah.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Seksi Tenaga Kesehatan, Purwadi mengatakan, pembangunan Puskesmas berbeda dengan pembangunan lain.
Menurutnya, puskesmas ini nantinya telah dilengkapi dengan berbagai teknologi.
Purwadi melanjutkan: “Pembangunan Puskesmas memang cukup berbeda dengan bangunan lain menurut analisis kami.”
Dilanjut: “Ini bangunan tidak termasuk bangunan yang sederhana karena sudah menggunakan berbagai teknologi termasuk masuk perlengkapan suara, lift termasuk inpalnya.”
Anggota komisi E Merry Hotma kemudian menanyakan kekhususan dari puskesmas tersebut.
Menurutnya, hal ini perlu dijabarkan agar dapat dipertanggung jawabkan dalam rapat Banggar (Badan Anggaran). Harus detil.
“Kekhususannya apa pak? Coba jelaskan tadi ada lift, biar nanti kita bisa pertanggung jawabkan,” kata Merry.
Ternyata masih akan dirinci lebih lanjut. (*)