GRESIK | lampumetah.id – Melalui pertemuan antara warga Desa Pranti Kecamatan Menganti dengan penghuni dan pengembang Perumahan MARS ( Menganti Alam Raya Sentosa), polemik pemanfaatan lahan makam khusus berakhir happy ending.
Dalam pertemuan yang dihadiri Kepala Desa Pranti Hardi, Camat Menganti Bagus Arif Jauhari, anggota Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi, dan Kabid Dinas CKPKP Cahyo Mardiyono tersebut, disepakati warga Pranti mempersilakan fasum makam khusus tersebut dimanfaatkan warga Perum MARS yang meninggal dunia.
Kades Hardi mengatakan, sebenarnya dari awal pihak desa sudah mempersilakan lahan makam khusus itu dimanfaatkan warga Perum MARS. Hanya saja memang perlu ada sosialisasi terlebih dahulu.
Sosialisasi ini diperlukan agar tidak terjadi kesalahpahaman, antara warga Pranti dengan Perum MARS. Sebab, selama ini pihak desa sudah membantu menjembatani agar tidak terjadi permasalahan.
“Alhamdulillah sosialisasi kali ini berjalan lancar. Dan tanggal 25 Oktober nanti, pengembang siap melakukan pengurukan area makam supaya ada kelayakan,” paparnya.
Ditegaskan kades, sejauh ini pihak desa tidak ada niatan menghambat penggunaan fasum makam khusus ini. Sebaliknya selalu mendorong, agar lahan tersebut bisa segera dimanfaatkan warga Perum MARS.
Anggota Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi menyebut, pertemuan ini diikuti seluruh perwakilan elemen masyarakat Desa Pranti. Seperti Pemdes, BPD, Kepala Dusun, Karang Taruna, PKK dan Pengurus RT/RW setempat.
“Pada intinya, semua yang hadir tidak ada persoalan. Bahkan warga juga mempersilahkan, asal ada penataan dulu seperti akses jalan masuk diuruk dan diberi penerangan sebelum dimanfaatkan,” ujar politisi PKB ini.
Hamdi berterima kasih kepada semua pihak, yang telah mengedepankan sisi pendekatan dalam memecahkan persoalan salah satunya dengan pertemuan dan sosialisasi seperti ini.
“Pada intinya pertemuan ini sudah menemukan titik temu. baik dari warga Pranti, penghuni perumahan MARS maupun developernya,” pungkasnya. (san)
