Nathabumi Milik SIG Sukses Musnahkan 103 Ton Bahan Perusak Ozon

JAKARTA | lampumerah.id – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan pengendalian secara ketat, terhadap penggunaan, aktivitas impor, dan produksi Bahan Perusak Ozon (BPO).

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) terlibat aktif dengan mengoptimalisasi fasilitas pemusnah BPO, yang dioperasikan anak usahanya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk di Pabrik Narogong Bogor, Jawa Barat.

SIG melalui lini bisnis pengelolaan limbah dan sampah berkelanjutan yang bernama Nathabumi, terus mengoptimalkan fasilitas pemusnah BPO yang telah beroperasi sejak 2007 dan menjadi yang pertama di Asia Tenggara.

Nathabumi telah membantu 36 institusi pemerintahan dan perusahaan, dari berbagai industri dalam pemusnahan BPO. Antara lain industri makanan dan minuman, farmasi, kimia, petrokimia, manufaktur, energi, pertambangan, pengelolaan limbah, hingga minyak dan gas.

Per Agustus 2024, Nathabumi telah memusnahkan 103 ton BPO yang dapat merusak lapisan ozon, atau telah membantu mencegah pelepasan Gas Rumah Kaca ke atmosfer setara 220.914 ton CO2 equivalent.

Jenis BPO yang dimusnahkan antara lain, senyawa halon yang banyak digunakan untuk bahan pemadam kebakaran, refrigerant-CFC/HCFC/HFC dari unit pendingin seperti AC dan lemari es, serta SF6 yang biasa digunakan dalam peralatan listrik tegangan tinggi.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, kehadiran fasilitas pemusnah BPO semakin memperkuat langkah SIG dalam upaya pelestarian lingkungan yang sejalan dengan sustainability roadmap 2030 SIG pilar Perlindungan Terhadap Lingkungan.

“Fasilitas pemusnah BPO tidak hanya berkontribusi dalam pelestarian lapisan ozon, tetapi juga sebagai upaya mitigasi perubahan iklim,” kata Vita Mahreyni melalui rilis yang dikirim ke redaksi.

Proses pemusnahan BPO oleh Nathabumi, dilakukan dengan teknologi yang aman dan ramah lingkungan, di mana limbah BPO yang berbentuk cair maupun gas dimusnahkan dalam tanur semen dengan suhu mencapai 1.500 derajat celsius secara stabil.

“Fasilitas pemusnahan BPO ini telah memiliki izin pengolahan BPO dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI,” kata Vita.

SIG juga mendorong penggunaan alat pendingin (refrigerant) non CFC dan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) non HALON. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBl), anak usaha SIG telah menggunakan alat pendingin dan APAR, yang ramah ozon di seluruh wilayah operasi.

Vita Mahreyni menambahkan, SIG juga menerapkan operational excellence dengan hydrogen injection dalam kegiatan produksi. Untuk membantu proses pembakaran di kiln semen lebih sempurna, sehingga mendukung optimasi kegiatan produksi dan efisiensi dalam penggunaan bahan bakar, sekaligus mencegah timbulnya zat N2O yang dapat merusak ozon.

”Dengan fasilitas, kemampuan, dan pengalaman yang dimiliki, SIG siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk bersama-sama menjaga kelestarian lapisan ozon,” ujar Vita Mahreyni. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *