Surabaya/Lampu merah.id – Di Jember ada pekerjaan rumah yang harus Diselesaikan yakni kemiskinan. Akibat kemiskinan ini, mengarah akan angka kejahatan yang terjadi di Jember.
Makanya, bakal calon bupati Jember Muhammad Fawait atau akrab dipanggil gus Fawait, mengaku prihatin atas tingginya kasus kriminalitas di Jember khususnya kasus begal.
“Semua tahu kalau tingginya kemiskinan di Jember menduduki peringkat dua se Jawa Timur. Tentunya hal ini menimbulkan banyak masalah diantaranya stunting, angka kematian ibu dan bayi tinggi dan tentunya angka kriminalitas juga tinggi, “jelas presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) ini, Sabtu (21/9/2024).
Pria yang di pilkada Jember duet dengan Djoko Susanto atau yang dikenal dengan pasangan Gusdjos ini mengatakan dalam jangka pendek jika nantinya dipercayakan amanah rakyat Jember untuk menang pilkada, tentunya pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menekan angka kriminalitas tersebut di Jember.
“Tentunya jika kriminalitas turun, hal ini akan menimbulkan rasa nyaman dan tenang kepada masyarakat Jember,”ujar Politisi Gerindra ini.
Yang kedua, lanjut dia, memperbaiki kesejahteraan masyarakat dengan tentunya angka kemiskinan bisa turun.
“Masyarakat yang tidak punya pekerjaan tentunya lapar sehingga gelap mata membuat kriminalitas. Tingginya tindak kriminalitas tersebut tentunya dampak kemiskinan yang tinggi di Jember,”terangnya.
Ke depan, tegas gus Fawait, pihaknya akan mengatasi kemiskinan dimana dimulai dari pinggir dan desa sebagai solusi untuk mengatasi kemiskinan tersebut.
“Kita mulai dari desa, dimana kita akan membantu petani, nelayan, perhutani, UMKM, sektor informal sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat dan tentunya tindak kriminalitas salah satunya begal tidak terjadi lagi di Jember, “tandasnya.
Pasalnya, kasus begal yang menyasar pengendara di jalan raya makin merajalela di Kabupaten Jember.
Pada bulan September 2024 saja data dari pihak Polres Jember, diketahui kasus begal ada lima laporan yang masuk Satreskrim Polres Jember. Dan tempat kejadian perkaranya, berbeda. Yang menyedihkan, kasus begal terus terulang dalam kurun waktu yang hampir bersamaan.
Tak hanya kasus begal, kasus kriminalitas lainnya di Jember juga makin marak. Beragam kejahatan itu membuat masyarakat Jember resah. Perasaan was-was, takut dan khawatir menjadi korban. Apalagi kejahatan yang disertai dengan kekerasan, yang baru-baru ini terjadi, tentunya menjadi alarm darurat kriminalitas di kabupaten tersebut.nt